JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) fokus mempercepat proses migrasi pelanggan satelit Telkom 1 yang mengalami anomali sejak 26 Agustus lalu.
Telkom memaksimalkan proses migrasi pelanggan Telkom 1 ke satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S dan satelit lainnya. Upaya tersebut dilakukan Telkom demi mempercepat pemulihan layanan kepada pelanggan dan masyarakat dengan mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait.
"Kami juga sewa transponder dari satelit Hong Kong dan Tiongkok. Kita sewa soalnya kapasitas satelit Telkom 3S juga sudah mulai terisi," kata Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers, Senin (28/8).
Diungkapkannya, proses migrasi layanan telah dilakukan sejak 26 Agustus 2017. Penyediaan dan pegalihan transponder Telkom 1 ke transponder satelit pengganti akan selesai pada 30 Agustus 2017. Sedangkan proses repointing antena ground segment akan dilakukan bertahap, secara bersama sama baik dengan pelanggan maupun dengan operator penyedia layanan VSAT hingga 10 September 2017.
Tercatat Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site. (
Baca: Anomali Telkom 1)
"Hingga hari ini proses migrasi sudah 17% dari 15 ribu site yang harus di-recovery. Kita prioritaskan recovery ke pelanggan yang melayani publik seperti perbankan, pemerintah, dan sektor swasta. Per hari yang di-recovery itu 1.500 site," ungkapnya.
Untuk mengawal proses recovery berjalan maksimal, TelkomGroup membentuk posko crisis center yang beroperasi 7x24 jam. Alex mengawal langsung proses recovery dimana seluruh progress terupdate. Crisis center merupakan pusat informasi semua proses recovery layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap langkah-langkah yang dianggap perlu bagi percepatan penyelesaian gangguan layanan. "Saya sudah dua hari ini tidak tidur mengawal sejak anomali terjadi," katanya.
Sebagaimana diinfokan sebelumnya bahwa pada hari Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB mulai terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.
Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi, dimana saat ini sedang menjalankan prosedur prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif. Rencana tindak lanjut untuk satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari kedepan dan tidak tertutup adanya kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.
Telkom 1 di asuransikan ke Jasindo, perusahaan asuransi dalam negeri yang memiliki rekam jejak yang kuat di sektor satelit.(id)