JAKARTA (IndoTelko) – PT RHB Sekuritas Indonesia (RHB Sekuritas) meluncurkan aplikasi perdagangan saham pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan fitur layaknya sahabat baik dalam berinvestasi, RHB TradeSmart With ARO.
Aplikasi ini akan dapat memberikan akses kepada masyarakat Indonesia atas rekomendasi saham secara mudah, cepat dan cerdas, dimanapun dan kapanpun dengan adanya fitur ARO (Assisted Robo Optimization).
Fitur ARO memang dihadirkan untuk membantu investor dan trader untuk mengambil keputusan dalam transaksi sahamnya secara real time.
“Kami menghadirkan RHB TradeSmart With ARO untuk memudahkan masyarakat yang ingin berinvestasi di saham. ARO merupakan fitur dalam aplikasi yang memberikan analisis teknis dan strategi investasi secara real-time. Bagi investor pemula, ARO dapat menjadi fitur pembelajaran dan analisis atas saham tertentu, sedangkan bagi investor berpengalaman, ARO akan menjadi panduan lanjutan atas investasi saham mereka. Dengan ARO, setiap investor besar maupun kecil, akan menerima notifikasi yang sama, pada saat yang sama, memberikan kesempatan yang merata bagi setiap orang untuk meraih keuntungan atas momentum investasi yang menarik secara real time,” kata Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Chan Kong Ming, kemarin.
Selain fitur informasi real time perdagangan dan transaksi efek secara online, Fitur ARO dari RHB TradeSmart memiliki berbagai opsi layanan seperti ARO Signal, ARO Library serta Real Time Notification yang seluruhnya hadir untuk mengoptimalkan hasil transaksi saham yang dilakukan investor. ARO Signal akan menginformasikan saham apa saja yang menarik untuk dibeli atau dijual sesuai kondisi pasar, ARO Library berisi indikator dan parameter tambahan mengenai saham-saham pilihan yang bisa membantu pengambilan keputusan transaksi, sementara Real Time Notification memastikan setiap investor mendapatkan informasi secara real time.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia akan pasar modal serta tingkat utilitas produk pasar modal masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lainnya di Asia.
Selain itu, data BEI saat ini memperlihatkan investor pasar modal yang aktif di Indonesia hanya berjumlah sekitar 600.000 SID, sangat minim dibandingkan jumlah penduduk Indonesia.(wn)