TAPANULI (IndoTelko) Bandara Internasional Silangit menjadi pionir Smart Airport di kategori bandara berkapasitas 500.000 penumpang melalui berbagai fasilitas berbasis digital guna menciptakan customer experience yang baik bagi para wisatawan mancanegara.
Berbagai fasilitas digital tersebut sudah dapat dipergunakan sejak akhir Oktober lalu yang juga bertepatan dengan penerbangan rute Singapura – Silangit yang merupakan rute luar negeri perdana di Bandara Internasional Silangit.
Imbasnya, pariwisata Danau Toba semakin bergairah. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Silangit. Hingga Kuartal III/2017, jumlah pergerakan pesawat di bandara ini sebanyak 2912 pergerakan, meningkat 29 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
"Rata-rata ada 14 pergerakan pesawat baik penerbangan domestik dan internasional setiap hari. Pesawat yang dilayani adalah jenis pesawat A320, CRJ1000, AT72, dan B737-500. Dengan pergerakan penumpang lebih dari 200.000 penumpang. Target tahun ini dapat mencapai 250.000 penumpang atau naik 60% dari tahun 2016," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.
Menurutnya, target tersebut akan segera menjadi kenyataan. Sebab, terhitung Jumat (1/12/2017) Batik Air resmi meramaikan penerbangan di Bandara Silangit.
Dikatakan Agus, peningkatan lalu lintas pesawat dan penumpang tentunya juga harus dibarengi dengan peningkatan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan Indonesia menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengawasan sehingga tiga hal tersebut dapat dilaksanakan dan ditingkatkan dengan baik.
Lebih lanjut Agus menyampaikan, maskapai internasional tidak perlu ragu-ragu untuk terbang ke Silangit. Begitu juga wisatawan asing agar tidak khawatir menggunakan pesawat untuk mengunjungi Danau Toba.
Dukungan Fasilitas
Hadirnya Bandara Silangit tidak hanya sekedar memperpendek jarak tempuh menuju Danau Toba, namun juga hadir sebagai Bandara Internasional percontohan bagi-bandara-bandara internasional lainnya yang ada di Tanah Air. Konsep digitalisasi yang diterapkan oleh Angkasa Pura II selaku pengelola bandara ini sejalan dengan visi Kementerian Pariwisata yang juga go digital.
Berbagai fasilitas yang tersedia di Silangit antara lain : airport bus schedule display dimana para pengguna jasa bandara dapat mengetahui estimasi waktu melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi ke tempat tujuan masing-masing. Adanya e-Payment di tenant komersil memudahkan para pelanggan dalam berbelanja tanpa harus menggunakan uang cash. Termasuk ketersediaan Wifi.id corner dengan kecepatan tinggi dengan ketentuan yang berlaku.
Di bandara ini juga tersedia tourism info kiosk yang memberikan informasi seluas-luasnya yang diperlukan terkait pariwisata di daerah setempat maupun sekitarnya. Selain itu layanan self check-in terminal domestik dan internasional, APPS pada check-in counter, konten layanan di aplikasi Indonesia Airports, dan digital banner beserta kontennya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Penerbangan internasional saja tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Danau Toba. Lebih dari itu, dibutuhkan juga bandara yang mampu menciptakan journey experience dan dapat memberikan kesan pertama yang baik kepada para wisman guna melengkapi perjalanan mereka. Untuk itu, meskipun dari Sosialisasi kapasitas Bandara Internasional Silangit tidak terlalu besar namun AP II tetap fokus melakukan pengembangan soft infrastructure melalui digitalisasi layanan.”
Lewat fasilitas terkini berbasis digital, AP II dapat memberikan pengalaman yang baik kepada penumpang pesawat ketika sebelum melakukan perjalanan (pre-journey), saat melakukan perjalanan (on-journey) dan ketika setelah melakukan perjalanan (post-journey).
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan kepuasanya dengan beroperasinya bandara Silangit. Dengan kesiapan semua pihak dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Silangit, tentunya akan meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba yang akhirnya bisa berdampak baik dengan pertumbuhan ekonomi.
"Kalau sudah ada bandara pasti ada perpindahan orang dan barang. Dan jika ada pergerakan orang, maka akan ada pergerakan uang. Bila arahnya ke pariwisata, ini akan meningkatkan pendapatan perkapita, menaikkan devisa, dan menciptakan banyak lapangan kerja baru," ungkapnya.
Lewat Bandara Silangit perjalanan menuju Prapat, pintu masuk ke kawasan wisata Danau Toba bisa ditempuh lebih cepat. Tak perlu lagi lewat Kota Medan yang memakan waktu lebih dari 5 jam perjalanan darat. Via Silangit, Danau Toba terasa makin dekat, dan keindahannya memang layak untuk dinikmati. (sg)