telkomsel halo

Layani 100 juta penumpang, AP II genjot smart airpot

09:22:40 | 30 Dec 2017
Layani 100 juta penumpang, AP II genjot smart airpot
Muhammad Awaluddin (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Angkasa Pura II (Persero) secara berkelanjutan akan meningkatkan dan  menjaga kualitas pelayanan di 13 bandara yang dikelolanya dengan mengembangkan sistem smart airport untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang di masa yang akan datang.

"Penerapan teknologi soft infrastructure mutlak diperlukan untuk peningkatan pelayanan karena kami tak lagi bisa menggunakan cara dan sistem yang sama untuk menangani lebih 100 juta penumpang”, ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan (29/12).

Diungkapkannya, implementasi smart airport akan direalisasikan di bandara-bandara yg dikelola oleh korporasi di tahun 2018 melalui program  Airport Digital Life Experience.

Program ini merupakan intergrasi teknologi yang akan disempatkan pada berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh penumpang secara langsung maupun menggunakan aplikasi mobile di bandara baik itu pre-journey, on-journey, dan post-journey.

Pada fase Pre-journey, penumpang nantinya akan dapat menikmati layanan-layanan diantaranya Smart parking building melalui aplikasi mobile untuk melihat ketersediaan dan lokasi parkir di terminal, kemudian Self service check-in kiosk dan Self service baggage drop, serta layanan Airport Helper dengan tracker agar dapat diakses cepat oleh penumpang melalui aplikasi mobile.

Di fase on-journey, AP II akan menyediakan Interactive airport map melalui aplikasi mobile, Smart toilet, dan cashless payment pada seluruh tenant yang ada di terminal, serta peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point.

Pada fase Post-journey, layanan yang akan diberikan yaitu Trolley dengan sistem RFID untuk melacak lokasi dan ketersediaan trolley, Pengintegrasian Automatic Baggage Handling System (ABHS), Fleet management system untuk shuttle bus dan bus bandara, serta Digitalisasi proses antrean taksi.

Selain itu korporasi akan menyelesaikan pembangunan Airport Operation Control Center (AOCC) khusus untuk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dimana fasilitas pendukung pelayanan dan operasi kebandarudaraan ini merupakan yang pertama di Indonesia.

“Lonjakan pertumbuhan penumpang jelas berasal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara utama di Indonesia dan hal ini pun merupakan peluang untuk ditambahnya rute-rute penerbangan baru, baik pada penerbangan domestik maupun penerbangan internasional ,” tambah Awaluddin.

Diprediksinya,  Angkasa Pura II berpotensi akan melayani sekitar 115 juta penumpang di tahun 2018 sehubungan dengan gencarnya program promosi pariwisata Wonderful Indonesia pada destinasi “10 Bali Baru”, digelarnya perhelatan akbar Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, serta Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali.  

Tembus 100 juta
Lebih lanjut Awaluddin mengungkapkan menjelang memasuki tahun baru 2018, Angkasa Pura II  telah mencatatkan sejarah bahwa pengguna jasa angkutan udara yang dilayani oleh korporasi sepanjang Januari – Desember tahun 2017 telah menembus angka 100 juta penumpang per tahun.

Berdasarkan estimasi data korporasi pada akhir bulan Desember 2017, total jumlah total penumpang di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura II akan mencapai sekitar 104 juta penumpang dengan komposisi jumlah penumpang domestik (80%) sebanyak 86 juta penumpang dan penumpang internasional (20%) sebanyak 17 juta.

Jumlah total penumpang tersebut meningkat 10.1% dari periode yang sama pada tahun 2016 yaitu sebanyak 95 juta penumpang. Sedangkan untuk pergerakan pesawat di tahun 2017 meningkat 9.6% yaitu dengan total sekitar 800.000 pergerakan bila dibandingkan pada tahun 2016 dengan total sekitar 723.000 pergerakan.

Sepanjang tahun 2017, Angkasa Pura II telah mengoperasikan beberapa terminal bandara baru seperti Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bandara Internasional Supadio Pontianak, dan yang terakhir Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara.

Selain baru dioperasikan, penambahanan kapasitas terminal pun juga telah dilakukan seperti di Bandara Internasional Minangkabau, Padang yaitu dari 3,2 juta menjadi 4,2 juta penumpang per tahun, kemudian Bandara Internasional Supadio, Pontianak menjadi 5,2 juta penumpang, serta Bandara Silangit dari 155 ribu menjadi 500 ribu penumpang. Dengan beroperasinya terminal-terminal baru tersebut diperkirakan pada tahun 2018 nanti dapat terjadi peningkatan jumlah penumpang di 13 bandara AP II.

Pengembangan dan penambahan infrastruktur baik dari sisi udara maupun sisi darat di berbagai bandara yang dikelola korporasi juga akan dilakukan di tahun 2018 diantaranya yaitu Pembangunan East Cross Taxiway, Pembangunan Integrated Building yang akan menyatu dengan Stasiun KA Bandara dan Shelter Skytrain, Pembangunan SkyHub, dan Pembangunan Runway ke 3.

GCG BUMN
Sementara untuk bandara lainnya yaitu di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta akan mulai dilakukan revitalisasi terminal penumpang, kemudian di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II akan mulai Pembebasan Lahan untuk perpanjangan runway, serta di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh akan dilakukan relayout dan perluasan terminal penumpang.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year