BSSN harus lindungi infrastruktur krusial

Djoko Setiadi (ist)

JAKARTA (IndoTelko)- Komisi I DPR RI berharap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bisa melindungi infrastruktur krusial, mulai dari sektor publik, keuangan, transportasi, dan lainnya dari ancaman serangan siber.

"Segala sektor wajib dijaga data-data dari peretasan pihak luar," kata Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, seperti disiarkan laman DPR.go.id (5/1).

Dikatakannya pengisian jabatan Kepala BSSN ini merupakan hal yang sudah lama ditunggu. Mengingat BSSN sudah ditetapkan menjadi mitra Komisi I DPR RI. "Kondisi saat ini semakin penting dan segera bekerja dan bersinergi dengan semua lembaga yang berkaitan dengan kebutuhan cyber security. Saya harap nantinya BSSN dapat dimanfaatkan untuk menjaga sektor-sektor penting di negeri ini,” katanya.

Diharapkannya, BSSN bisa memastikan kedaulatan internet Indonesia jangan sampai disusupi pihak asing dan mencuri data-data. "BSSN segera bergerak dan isi pos-pos di lembaga dengan orang yang tepat profesional dan independen, BSSN ini adalah lembaga independen, tidak berpihak pada kepentingan apa pun, kerja untuk negara, pastikan itu,” tegas Kharis.

Secara terpisah, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi, menyatakan memiliki rencana jangka pendek dan panjang untuk menjaga keamanan siber di Indonesia. (Baca: BSSN)

"Rencana jangka pendek BSSN saat ini adalah menyusun struktur organisasi termasuk memilih Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengisi jabatan-jabatan yang dibutuhkan," ujar Djoko. (Baca: Tugas BSSN)

BSSN diharapkan bisa mulai bekerja secara optimal pada pertengahan bulan ini. "Tak bisa dimungkiri, kami butuh banyak SDM yang dapat memperkuat badan siber ini. Kami akan bekerja dan tahapan-tahapannya sudah kami siapkan," tuturnya.

Untuk rencana jangka panjang BSSN memiliki komitmen untuk mengamankan ranah siber masyarakat dan pihak swasta, tak hanya instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pertengahan Januari ini, BSSN akan membahas anggaran dengan DPR RI. Adapun nilai anggaran yang dibutuhkan BSSN mencapai Rp 2 triliun.(ak)