JAKARTA (IndoTelko) - Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Perdangan dalam kurun waktu 2009 sampai 2014, Gita Irawan Wirjawan masuk memperkuat platform OnlinePajak.
PT Achilles Advanced Systems mengumumkan Gita sebagai komisaris di OnlinePajak untuk memberikan arahan dan nilai strategis yang lebih dalam menjalankan perusahaan.
Nama Gita Wirjawan yang sudah malang melintang di dunia investasi juga harum di ranah pemerintahan. Pada Oktober 2011, ia didaulat menjadi Menteri Perdagangan. Saat menjabat, UU Perdagangan berhasil disetujui oleh DPR yang merupakan sebuah penanda signifikan untuk Indonesia setelah dalam kurun waktu 80 tahun menggunakan UU peninggalan Belanda.
Menurut pria lulusan Harvard University itu, demi mencapai target pengumpulan pajak Indonesia sebesar Rp 1.423,9 triliun di 2018, perlu adanya kerja sama yang baik dari pemerintah, pengusaha, dan penyedia jasa aplikasi sebagai penyokong teknologi di sistem perpajakan.
“Kami siap berkontribusi sebagai bagian dari reformasi pajak membantu pemerintah dari segi teknologi demi memajukan Indonesia,” ujar Gita, dalam keterangan, belum lama ini.
Gita menambahkan, dukungan Automatic Exchange of Information (AEoI) bakal sangat berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Melalui AEoI basis pajak dapat meningkat dan tak ada lagi praktik penghindaran pajak serta erosi perpajakan di tahun ini. Begitu pula dengan penguatan data dan sistem informasi perpajakan.
“Kita tidak bisa mendahului teknologi, namun bisa berjalan berdampingan dengan perkembangannya. Artinya, sistem perpajakan harus benar-benar canggih dan menggunakan teknologi terkini, sehingga semua bisa lebih cepat dan efektif seperti yang diusung OnlinePajak,” tutur pria kelahiran 21 September 1965 itu.
Pendiri OnlinePajak Charles Guinot berharap dengan bergabungnya Gita Wirjawan dengan OnlinePajak dapat menularkan hawa positif bagi perusahaan. Tahun lalu, OnlinePajak berhasil mengumpulkan pajak lebih dari Rp 40 triliun. “Kami yakin dapat berkontribusi lebih baik lagi bagi Indonesia dan menargetkan pengumpulan pajak lebih banyak lagi,” kata Charles.
OnlinePajak yang telah mengantongi ISO sistem manajemen keamanan informasi, membantu perusahaan untuk mempersiapkan, menyetor, dan melapor pajak melalui satu aplikasi terpadu, yang sepenuhnya terhubung dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.
Aplikasi ini membuat pembayaran pajak menjadi mudah, cepat, dan efisian: hanya dibutuhkan lima menit untuk melakukannya, dan bukan 221 jam seperti waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pembayaran pajak secara benar dan sesuai dengan aturan dalam setiap tahunnya.
Saat ini, OnlinePajak telah dipercaya lebih dari 500 ribu penggunanya sebagai penyedia jasa aplikasi, termasuk di antaranya Garuda Indonesia, Telkomsel, Waskita Karya, Go-Jek, Bank Mandiri, PT Astra Otoparts Tbk, dan Huawei Tech Investment.
Tak hanya itu, OnlinePajak kini tengah mengembangkan PajakPartner. PajakPartner merupakan suatu platform bagi partner-partner OnlinePajak seperti konsultan pajak, aplikasi HR, akuntansi, aplikasi bisnis lainnya dan e-commerce untuk terkoneksi dengan pengguna OnlinePajak dan mengembangkan bisnisnya bersama OnlinePajak.
OnlinePajak juga telah mengembangkan aplikasi PajakPay yang dapat mempermudah wajib pajak untuk bayar pajak online secara instan dan membuat ID Billing di 1 aplikasi dan terintegrasi dengan Bank Persepsi (bank resmi yang menerima pembayaran pajak), sehingga bukti pembayaran pajak Anda atau Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) Anda pun sah dari DJP.
Selain itu, dengan pengintegrasian OnlinePajak dengan aplikasi e-Faktur 2.0, PKP (Pengusaha Kena Pajak) bisa mendapatkan PDF e-Faktur 2.0 dengan pengalaman pengguna yang lebih mudah, dapat disinkronisasi dengan akun e-NOFA untuk menginput Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) dengan 1 klik saja dan mengirimkan PDF e-Faktur secara langsung ke pelanggan.
Platform ini telah mendapatkan suntikan investasi dari beberapa modal ventura diantaranya Alpha JWC Ventures dan Sequoia India.(wn)