JAKARTA (IndoTelko) – Modalku akan menggeber bisnis layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi pada tahun 2018 dengan fokus di segmen perdagangan, manufaktur, dan jasa.
"Data kami menunjukkan bahwa di akhir 2017, sekitar 87 persen dari total pencairan Modalku ditujukan bagi industri-industri tersebut," kata co-founder dan Chief Operating Officer (COO) Modalku Iwan Kurniawan, belum lama ini.
Dikatakannya, untuk segmen perdagangan, Modalku akan memberikan akses modal kepada pelaku usaha online maupun offline. Saat ini terdapat sekitar 800 pelaku usaha di sektor perdagangan yang mendapatkan bantuan modal dari Modalku.
(Baca:
Modalku)
Untuk segmen manufaktur, Modalku akan menyasar pelaku usaha yang mempunyai pabrik atau yang membutuhkan bahan baku untuk berekspansi.
Di segmen jasa, beberapa contoh usaha yang pinjamannya akan didanai oleh Modalku antara lain penyedia jasa periklanan hingga outsourcing untuk tenaga keamanan dan kebersihan.
"Tahun ini Modalku akan lebih aktif berperan dalam memberdayakan UMKM. Harapan kami, kehadiran Modalku di industri teknologi finansial di Indonesia turut mendukung inklusi keuangan di Indonesia," tukasnya.
Sebelumnya, Grup Modalku berhasil mencapai total pencairan pinjaman modal usaha sebesar Rp 1 triliun bagi UMKM-UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Dengan pencapaian ini, perkembangan Modalku di tahun 2017 sembilan kali lebih besar dibandingkan pertumbuhan tahun 2016. Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Modalku, di mana lebih dari 50% dari total pinjaman, atau sekitar Rp 520 miliar disalurkan bagi UMKM lokal.
Total pendanaan UMKM Grup Modalku merupakan jumlah terbesar yang dicetak platform P2P lending baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. Pencapaian ini juga merupakan kontribusi teknologi finansial terhadap inklusi keuangan nasional serta segmen UMKM yang seringkali kekurangan akses pinjaman modal usaha.(wn)