Menkominfo Rudiantara bersama manajemen NFC Indonesia di Bursa Efek Indonesia.(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong perusahaan unicorn dan start up digital untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) atau menawarkan saham kepada publik.
Unicorn adalah istilah bagi perusahaan rintisan atau startup yang secara valuasi bisnis sudah mencapai angka US$1 miliar. Saat ini di Indonesia terdapat empat perusahaan rintisan yang menyandang gelar unicorn antara lain Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka.
"Kami di Kominfo dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan startup yang sudah kualifikasi Unicorn masuk ke BEI. Ya, seperti NFC Indonesia ini," katanya saat Pencatatan Saham Perdana PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) di Gedung BEI, pekan lalu.
Rudiantara merasa senang dan memuji Direksi NFC Indonesia karena keberaniannya bermain di pasar modal. "Walaupun mereka belum unicorn, tapi ada keberanian masuk ke bursa di Indonesia. Seharusnya perusahaan start-up Unicorn atau perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi minimal US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun sudah mencatatkan sahamnya di publik seperti NFC Indonesia," tuturnya.
NFC Indonesia menawarkan saham perdana 166,67 juta saham atau setara 25% dari total saham di harga penawaran Rp 1.850 per saham. (
Baca:
Profil NFC Indonesia)
Selaku penjamin pelaksana emisi, perusahaan telah menunjuk PT Kresna Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter. Dari aksi korporasi ini, NFC mengantongi dana sebesar Rp 308,33 miliar.(wn)
Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik