JAKARTA (IndoTelko) - Dinamika dan perkembangan tantangan era industrial internet of things (IoT) saat ini memerlukan solusi terbaik dan antisipasi berkelanjutan dari seluruh stakeholders baik dari dunia usaha (private sectors), akademisi dan masyarakat (civil society).
"Meskipun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki tanggung jawab atas sektor itu, tetapi bukan satu-satunya penentu utama keberhasilan pemanfaatan era IoT untuk pembangunan bangsa Indonesia. Kami membutuhkan keterlibatan dan kerja sama dari pelaku industri teknologi digital serta penyelenggara pendidikan," kata Menkominfo Rudiantara dalam Pengarahan dan Pembekalan Peserta COCLASS (Collaborative Creative Learning and Action for Sustainble Solutions) 2018 yang bekerja sama dengan United in Diversity (UID) dan Universitas Tsinghua Beijing China, belum lama ini.
COCLASS 2018 diikuti oleh 22 peserta dari Kemenkominfo, 10 orang dari kementerian dan lembaga, 4 orang dari lembaga pendidikan tinggi, dan 4 orang dari asosiasi dan industri. Progam itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM aparatur agar menjadi lebih adaptif, inovatif dan siap menghadapi perubahan di masa depan. Selain itu program ini bertujuan untuk menciptakan kebijakan publik yang inklusif dengan pendekatan yang holistik.
Rudiantara menuturkan, tantangan yang dihadapi beberapa tahun ke depan berkaitan dengan perkembangan era IoT sangat banyak dan beragam, sehingga dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni dan keahlian baru secara berkelanjutan.
Rudiantara menyampaikan, seluruh negara-negara di dunia saat ini secara bersamaan juga sedang merumuskan strategi terbaik untuk kebijakan tepat sasaran menghadapi tantangan era IoT.
“Kita harus ciptakan banyak talenta yang berkualitas baik. COCLASS metodenya bagus dan harus terus dilakukan. Tapi kita tidak bisa menutup kemungkinan di lain hari ada metode baru yang lebih baik, kita juga harus menerima itu dan memperbaharui terus. Kita juga harus bisa menciptakan SDM yang cerdik seperti itu, bukan hanya pintar,” kata Rudiantara.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyarini menambahkan tema pelatihan 75% untuk membekali kompetensi atau capacity building. Dan 25% berkaitan dengan materi. Untuk kali ini akan mengambil topik industrial internet of things atau IoT yang saat ini sedang berkembang dan perlu diantisipasi secara kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, pelaku industri, dan masyarakat. (wn)