JAKARTA (IndoTelko) - PT Angkasa Pura II (AP 2) menunjukkan dukungannya bagi perkembangan eCommerce di ranah minang dengan memperluas area pergudangan kargo dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
AP II memperluas area pergudangan kargo menjadi 3.677 meter persegi dan apron pesawat menjadi 80.520 meter persegi untuk melayani lonjakan pengiriman arus barang dari atau ke Sumbar seiring eCommerce mendapat tempat di ranah minang.
“Bisnis kargo memang menjadi salah satu fokus AP II pada tahun ini karena pertumbuhannya yang cukup pesat seiring dengan majunya bisnis e-commerce di Indonesia. Karena itu, hampir di setiap bandara kami memperluas area kargo guna memanfaatkan momentum ini,” ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan (16/2).
Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara di bawah AP II yang tersibuk ke-6 setelah Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Supadio (Pontianak).
Bandara Internasional Minangkabau juga salah satu bandara yang dilengkapi dengan moda transportasi kereta selain Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Peresmian operasional kereta di Bandara Internasional Minangkabau dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Mei 2018.
Adapun sejumlah maskapai yang melayani penerbangan dari bandara ini antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air, Lion Air, NAM Air, Citilink, dan Xpress Air. Sementara itu, rute internasional dilayani oleh AirAsia (Kuching dan Kuala Lumpur) serta Wings Air (Kuching).
Pada 2018, jumlah penumpang mencapai 4,13 juta orang padahal kapasitas bandara hanya 2,3 juta penumpang. AP 2 juga melakukan pengembangan terminal BIM agar dapat menampung hingga 5,7 juta penumpang per tahun.
“Pengembangan terminal Bandara Internasional Minangkabau ini untuk mengejar backlog sehingga pelayanan di bandara dapat tetap terjaga. Pengembangan terminal ini direncanakan tuntas pada 2019,” ujarnya.(ad)