JAKARTA (IndoTelko) - SYNC Asia Tenggara Meta dan Bain & Company dalam laporan tahunannya memprediksi nilai gross merchandise value (GMV) eCommerce Indonesia pada 2022 bisa dikisaran US$56 miliar.
Angka ini dipacu karena Indonesia memiliki sekitar 168 juta konsumen digital yang mencakup sekitar 46% dari populasi berusia 15 tahun ke atas.
“Tahun lalu konsumen digital sebanyak 154 juta,” ungkap Partner di Bain & Company Edy Widjaja.
Dalam laporan tahunan SYNC Asia Tenggara Meta dan Bain & Company, lebih dari 80% konsumen Indonesia yang menjalani proses pra dan pascapembelian menganggap saluran online serta channel offline masih sangat penting pada saat tahap pembelian.
Country Director Meta di Indonesia Pieter Lydian menambahkan, temuan penting lainnya dalam studi tersebut adalah konsumen digital Indonesia memanfaatkan banyak saluran yang terintegrasi, seperti video dan pesan bisnis (business messaging) dalam proses pembelian.
“Kami melihat video dan business messaging bertumbuh dan memainkan peranan penting dalam pembelian konsumen di Tanah Air. Orang Indonesia menghabiskan 44% lebih banyak waktu untuk mengkonsumsi video dan 55% lebih banyak waktu untuk mengirim pesan,” ujar Pieter.
Pelaku bisnis dan pemilik brands pun dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mulus dan terintegrasi yang memungkinkan konsumen melangkah antara channel online dan offline dengan lancar di era endemik dunia ini.
“Vital bagi bisnis untuk terhubung dan bertemu pelanggan di mana mereka berada, sehingga mendorong pengalaman pelanggan ritel yang lebih memikat,” kata Pieter.
Sementara itu, lebih dari 30% responden Indonesia mengatakan video merupakan salah satu dari tiga saluran teratas untuk menemukan dan mengevaluasi produk.
Hal tersebut adalah pembuktian dari adanya keinginan kuat konsumen untuk bereksperimen dan ikut terlibat yang mendorong munculnya pesan bisnis (business messaging) dan konsumsi video di ruang belanja digital.
Saluran teratas untuk penemuan video pendek adalah iklan media sosial, postingan media sosial yang organik, dan iklan streaming video.(wn)