JAKARTA (IndoTelko) -- Industri teknologi tidak hanya dituntut untuk bisa berinovasi dan beradaptasi sesuai kebutuhan masyarakat yang kompleks, tetapi juga mengembangkan talenta digital yang dibutuhkan di masa yang akan datang. Apalagi, Indonesia juga masih membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030 atau setara dengan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber setiap tahunnya.
Pentingnya dua aspek tersebut telah menjadi sorotan DANA, sebagai perusahaan teknologi yang berkomitmen untuk terus memberikan inovasi bermakna untuk memajukan Indonesia. Sejak awal berdiri, DANA sadar bahwa teknologi yang inklusif memiliki peranan penting untuk menjembatani literasi dan inklusi keuangan Indonesia. Sementara itu, talenta digital yang berpengalaman menjadi sumber daya utama yang tak kalah penting dalam mencapai tujuan besar, memajukan ekonomi digital Indonesia.
Norman Sasono, Chief of Technology Officer DANA Indonesia mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi sangat erat kaitannya dengan kepercayaan pengguna yang menjadi salah satu prinsip DANA, yaitu trusted, friendly, dan accessible. “Di tengah akselerasi transformasi digital di Indonesia, DANA terus berinovasi untuk menjadi dompet digital yang memberikan Quality of Service (QoS) yang superior dan User Experience (UX) terbaik dalam bertransaksi. DANA mengedepankan faktor keamanan dalam ekosistem dan infrastruktur pembayaran digital yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh pengguna,” ujar Norman.
Keamanan dana, data, dan transaksi pengguna DANA semakin terjamin dengan hadirnya penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah yaitu DANA VIZ (Visual Identity Authorization). Dalam memitigasi risiko, DANA telah dilengkapi oleh teknologi Risk Engine yang menggunakan data perangkat hingga karakteristik transaksi pengguna. Tentunya, DANA selalu patuh dalam mengikuti berbagai kebijakan Regulator maupun Pemerintah, serta senantiasa mengimplementasikan standar internasional seperti ISO dan PCI-DSS untuk mendukung keamanan aplikasi DANA.
Di balik teknologi yang DANA miliki, DANA juga percaya akan vitalnya pengembangan kapabilitas dan kompetensi talenta atau karyawan DANA, untuk menghasilkan transformasi digital yang berkelanjutan. Dengan lebih dari 900 talenta dimana lebih dari 64% diantaranya adalah engineer, DANA senantiasa memfasilitasi kebutuhan karyawan dengan pengetahuan yang diinginkan serta menyalurkan bakat dan talenta yang dimiliki melalui berbagai kegiatan.
Lewat berbagai edukasi, pelatihan, hingga pendampingan, DANA percaya karyawannya mampu memaksimalkan potensi yang mereka miliki serta menghasilkan nilai tambah bagi kehidupan pribadi dan sekitarnya. Dengan demikian, karyawan juga dapat berperan serta dalam mengembangkan talenta digital baru.
Selain pengembangan internal, DANA tak lupa menjajaki kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia hingga internasional, untuk memperkenalkan industri teknologi finansial. Menurut Putu Wisudantari Parthami, Head of People Acquisition & Organization DANA Indonesia, adanya kesenjangan talenta di bidang teknologi saat ini, justru menjadi kesempatan bagi DANA untuk memperkenalkan dan mendorong minat anak muda masa kini untuk terjun ke industri teknologi finansial.
“Di balik inovasi teknologi DANA Indonesia, terdapat talenta-talenta teknologi yang memiliki kapabilitas untuk mewujudkan cita-cita besar DANA dalam mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia. Dalam menyeleksi talenta digital di DANA Indonesia, divisi People mengutamakan tata kelola dan operasional yang unggul, rekrutmen yang berbasis teknik dasar dan penilaian fungsional, serta kesesuaian budaya dari kandidat dengan DANA Indonesia sebagai perusahaan teknologi yang terus berinovasi. DANA juga memprioritaskan optimalisasi bakat dan keahlian karyawan, akselerasi inovasi dan bisnis, serta transformasi perusahaan di ranah hybrid,”, ungkap Putu Wisudantari Parthami.
Teknologi dan talenta kompeten di bidang teknologi, menjadi dua elemen yang saling berhubungan dalam menghadapi transformasi digital saat ini. Dengan berbagai upaya dan bekal tersebut, DANA optimistis dapat ikut berkontribusi mengisi kekosongan talenta digital saat ini hingga menciptakan industri teknologi finansial yang sehat dan berkelanjutan.