JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia membidik sejumlah kerja sama potensial dalam keikutsertaan pada ajang Hannover Messe (HM) 2023. Salah satu kolaborasi yang diincar adalah dalam hal dukungan terhadap proses transformasi teknologi industri 4.0 di sektor manufaktur dan menopang kebutuhan di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).
"Kerja sama yang dapat ditindaklanjuti meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkait industri 4.0 melalui penyelenggaraan program-program untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan .
Selain itu, kerja sama penyediaan mock-up atau showcase lini mesin dan peralatan multimedia untuk ditempatkan di area pusat pameran di PIDI 4.0. "Adapun total nilai kerja sama tersebut mencapai €700.000 beserta program transfer teknologi hingga peningkatan utilisasi," ungkap Masrokhan.
Potensi kerja sama juga menyasar pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, dan program pelatihan, termasuk kunjungan serta pertukaran materi pelajaran, tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi dan/atau personil teknis.
"Kesepakatan dari Hannover Messe dan program kegiatan bersama yang sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 dapat mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan SDM-nya melalui PIDI 4.0," papar Masrokhan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, terdapat 27 perjanjian kerja sama yang ditandatangani pihak Indonesia pada perhelatan Hannover Messe 2023. "Adapun 75% dari peserta penandatanganan MoU itu berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya diluar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme co-exhibitor untuk menjalin kerjasama dengan mitra cukup tinggi," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyatakan komitmennya dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia.Upaya ini diyakini akan mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global," tuturnya. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, namun juga memiliki arti dan peranan penting dalam kontribusinya menunjang perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.
Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini. Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.(wn)