JAKARTA (IndoTelko) - Dalam rangka mendukung peningkatan literasi keuangan di Indonesia, Indodana sebagai perusahaan Fintech Lending turut aktif dalam memberikan edukasi layanan keuangan yang kini telah mengalami transformasi digital pada generasi muda. Langkah ini dilakukan supaya generasi muda menjadi "melek" akan perkembangan keuangan digital dan bijak dalam menggunakannya.
Hal ini dikatakan Compliance Manager Indodana, Okkie Armando Saragih, dalam acara NEXT GEN - FINTECH bertema "Menuju Keuangan Digital Inklusi Keuangan bersama Indonesia Timur" di Politeknik eLBajo Commodus, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pada acara yang dihadiri komunitas dan mahasiswa di Labuan Bajo tersebut, Indodana mengajak generasi muda agar paham dan dapat beradaptasi dengan layanan keuangan berbasis digital yang disediakan oleh Fintech Lending.
Dikatakan Armando, Indodana sebagai Fintech Lending platform ingin mengajak anak - anak muda Labuan Bajo untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan layanan keuangan berbasis digitalisasi sekaligus mendorong peningkatan literasi keuangan pada sektor fintech.
"Di samping literasi digitalisasi layanan keuangan, edukasi keuangan juga menjadi sangat penting bagi anak muda agar tidak salah dalam mengambil keputusan dalam menggunakan layanan jasa keuangan," jelasnya.
Ditambahkannya, dalam upaya peningkatan literasi dan edukasi keuangan ini, peserta yang hadir diajak untuk dapat menempatkan diri sesuai dengan kemampuan masing - masing dan disesuaikan dengan kebutuhan. Langkah ini sekaligus mengajarkan mereka supaya bisa lebih cermat dalam mengelola keuangan sejak muda, sehingga dapat memberikan dampak baik di masa yang akan datang.
Menurutnya, kemampuan finansial dan perhitungan risiko yang memadai menjadi hal penting dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan layanan platform digital jasa keuangan. "Setelah segala aspek risiko telah dipertimbangkan, alangkah baiknya jika pemanfaatan dana pinjaman digunakan sesuai dengan kebutuhan atau digunakan untuk suatu hal yang menguntungkan dalam panjang, seperti tambahan modal usaha. Tingkat pendapatan juga dapat menjadi tolak ukur tanggung jawab dan bijak dalam mengembalikan pinjaman agar tidak bermasalah di kemudian hari," jelasnya.
Data dan Statistik Fintech Lending periode Mei 2023, masyarakat berusia 19 - 34 tahun baik laki - laki maupun perempuan mengalami outstanding pinjaman hingga Rp26 miliar, sedangkan pinjaman perseorangan lancar atau dibayar dalam 30 hari, sebesar Rp23 miliar. Hal ini menunjukkan masih banyak generasi muda yang masuk dalam kategori Gen Z dan milenial dinilai belum lancar dalam melakukan pembayaran di dalam penggunaan layanan keuangan fintech lending. (mas)