TANGERANG (IndoTelko) - Startup teknologi solusi commerce yang berbasis di Indonesia, Desty, sukses menyelenggarakan "Indonesia SME Summit & Expo 2023 (ISSE 2023)" dengan mendorong lanskap bisnis bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia agar dapat menskalakan usaha mereka dan meraih pertumbuhan yang berkesinambungan.
Digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, dari tanggal 29 hingga 31 Agustus 2023, ISSE bertujuan untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan UMKM dalam era digital yang terus berkembang.
Dikatakan Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Franky Oesman Widjaya, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk Desty yang telah menginisiasi ISSE 2023 ini. Kegiatan ini dinilai Franky selaras dengan program Kadin, yaitu program Inclusive Closed Loop bagaimana UMKM bisa menikmati apa yang didapatkan perusahaan besar.
“UMKM ini selain offline, juga agar menggunakan teknologi lebih enhance (maju) lagi secara keseluruhan, apalagi ada mentoring buat UMKM,” kata Franky kala menyampaikan keynote speaker.
Sementara, dalam sambutannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak masyarakat untuk merefleksikan peran industri UMKM yang memiliki daya tarik unik yang dihasilkan melalui sentuhan kreativitas. Dia menilai, kreativitas memiliki peranan penting dalam industri UMKM yang bergerak maju dan beralih ke ranah digital.
“Kreativitas bukan hanya soal membuat bisnis Anda menonjol, tetapi juga tentang menciptakan solusi unik dan menghadapi perubahan dengan ide yang fresh dan baru. UMKM yang berinovasi memiliki daya saing lebih tinggi dan mampu memanfaatkan peluang-peluang baru dalam era digital,” ujarnya.
Ia memandang, ISSE 2023 ini bukan sekadar event biasa, melainkan momentum inspiratif yang akan memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana kreativitas dapat mengubah permainan dalam industri UMKM.
Diharapkan, melalui event ini, para pelaku UMKM akan pulang dengan semangat baru, ide-ide segar, dan strategi konkret untuk mengangkat bisnis UMKM ke level lebih tinggi.
Begitu pula Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Fixy yang hadir dan sempat berkeliling booth pada ISSE 2023. Ia menilai event ini merupakan ekosistem yang akan membantu UMKM, terutama masalah branding. Menurut dia, banyak UMKM yang kurang peduli dengan branding, padahal branding merupakan intangible asset yang tak ternilai. Jika UMKM bisa bergabung dengan ekosistem yang dibuat oleh Desty dan platform lain di acara tersebut, para pelaku UMKM akan mendampat banyak pendampingan dan bantuan dari beragam ahli di bidang digitalisasi.
“Jika UMKM bisa memanfaatkan itu, mereka tidak perlu pusing lagi mengenai branding dan pemasaran, sehingga fokus di produksi karena sudah ada tim lain yang ready,” katanya.
Indonesia SME Summit & Expo 2023 menampilkan rangkaian acara yang menggabungkan konferensi, panel diskusi, pameran interaktif, serta kesempatan untuk berkolaborasi dengan lebih dari 50 mitra merchant dan supplier terbaik. Para peserta mendapatkan pandangan mendalam tentang berbagai topik yang relevan bagi UMKM dan pelaku bisnis skala kecil dan menengah, termasuk strategi e-commerce, pengalaman berjualan online, dan pengembangan ekosistem bisnis yang kuat.
Acara ini juga didukung oleh berbagai sponsor dan partner terkemuka dalam industri, yang memiliki komitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan pelaku bisnis skala kecil dan menengah di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Co-founder dan CEO Desty, Mulyono Xu mengungkapkan, banyak UMKM yang sulit bertahan di masa pandemi, tetapi Indonesia merupakan bangsa yang ekonominya paling cepat pulih setelah pandemi. Hal itu disebabkan prinsip gotong royong dan kecepatan adaptasi digital yang merupakan fondasi UMKM di Indonesia. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, bonus populasi dan sumber daya alam tidaklah cukup, dia mendorong perlunya gotong royong dalam adaptasi dan impelementasi digital.
“Karena itu, timbul ide dan keinginan kuat untuk memberikan wadah yang berbasis sistem teknologi bagi UMKM di Indonesia untuk menopang bukan hanya cara memulai usaha, tapi menskalakan usaha dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Tujuannya ide ini jelas, untuk membuat ekosistem dengan membentuk platform untuk berbagi pengetahuan dan menginspirasi,” katanya.
Desty berkomitmen untuk memfasilitasi pertumbuhan dan inovasi dalam perdagangan. Acara ini adalah bukti nyata dari semangat kolaboratif dan dorongan untuk membentuk masa depan yang cerah dan inovatif bagi UMKM di Indonesia.
Mulyono pun menyampaikan informasi terkait beberapa produk baru Desty yang mampu membantu para merchant menjalankan usahanya saat sesi Desty Launch. Di antaranya, Desty Wholesale, sebuah platform grosir yang dapat menghubungkan penjual grosir dan pedagang secara mudah melalui fitur cari produk, atur pesanan, hingga pengiriman yang telah terintegrasi dengan beberapa partner, seperti J&T Cargo.
Sedangkan, Desty Market juga diperkenalkan sebagai konsep baru yang diciptakan Desty untuk dunia commerce, dimana setiap mitra ekosistem bisnis dapat terhubung di satu tempat guna memudahkan para merchant khususnya para pelaku umkm untuk dapat menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
Saat ini NPS score untuk service Desty tercatat sebesar 9.1 sementara NPS rating score 1-10 untuk produk Desty tercatat sebesar 8.4 menurut data Desty dengan retention rate di atas 93% yang membuktikan kinerja serta kepuasan pengguna Desty hingga saat ini. (mas)