JAKARTA (IndoTelko) - Tiga startup lokal menerima hibah total Rp 6,8 miliar dari TRANSFORM BESTARI Challenge.
TRANSFORM program akselerator dampak (impact accelerator) yang dipimpin oleh Unilever; Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Pemerintah Inggris (UK FCDO); serta Ernst & Young (EY).
TRANSFORM BESTARI Challenge bekerja sama dengan SDGs Financing Hub Sekretariat Nasional SDGs, bertujuan mendorong munculnya start-up visioner yang mampu memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan sosial dan lingkungan.
SDGs Financing Hub berperan penting dalam merekrut dan mengelola proses seleksi para start-up yang mendaftar ke program ini sejak akhir Januari 2024.
Tiga startup yang beruntung adalah PT Kudeungoe Sugata yang mengembangkan rantai pasokan yang berkelanjutan, terlacak, dan bertanggung jawab untuk biji kakao fermentasi, yang juga menguntungkan petani, konsumen, dan lingkungan.
Beriktunya, Elevarm berinovasi melalui Vermikompos yang mengubah kotoran sapi menjadi penguat tanah yang kaya akan nutrisi, inisiatif ini dapat mendorong ekonomi sirkular melalui daur ulang limbah peternakan.
Terakhir, TeleCTG adalah perusahaan teknologi milik Indonesia yang bertujuan merevolusi layanan kesehatan dengan teknologi berbasis telemedicine untuk para ibu di daerah perkotaan maupun pedesaan Indonesia.
Selain dana hibah, TRANSFORM akan memberikan dukungan bisnis berupa pengalaman praktis, sumber daya dan jaringan dari Unilever dan EY. Ketiga pemenang juga akan mendapatkan pendampingan lebih lanjut dari SDGs Financing Hub setelah periode pendanaan berakhir.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, selaku Ketua Tim Pelaksana Nasional SDGs Dr. Vivi Yulaswati, MSc, sangat senang melihat bagaimana SDGs Financing Hub Sekretariat Nasional SDGs memiliki peran penting dalam memperkuat ekosistem investasi berkelanjutan. Di antaranya, dengan melakukan kurasi dan pengembangan pipeline proyek berdampak untuk pencapaian SDGs di Indonesia.
TRANSFORM menjadi mitra strategis dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan, meningkatkan akses masyarakat pada layanan kesehatan berkualitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Agenda 2030, dengan 17 pembangunan berkelanjutan menjadi jalan untuk masa depan yang lebih sejahtera, adil dan berkelanjutan.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Dominic Jermey, menambahkan, pendanaan katalis seperti yang diberikan Pemerintah Inggris melalui TRANSFORM berperan penting dalam membantu perusahaan rintisan yang berada pada tahap awal dalam berinovasi untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan bisnisnya.
"Tujuan kami adalah menemukan solusi inovatif yangberdampak positif bagi tantangan global dan meningkatkan potensi mereka untuk berkembang dan berinvestasi lebih lanjut. Dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris Indonesia, kami berharap dapat memperdalam kemitraan di berbagai bidang, termasuk di sektor kesehatan dan pertanian, demi kepentingan masyarakat dan planet kita, sembari membawa kemakmuran dan perdamaian yang berkelanjutan," katanya.
Tiga start-up yang terpilih dari 137 partisipan menawarkan solusi inovatif untuk melindungi lingkungan, memulihkan alam, serta menyediakan akses layanan kesehatan melalui digitalisasi. Mereka melewati proses seleksi yang meliputi penyusunan concept note dan proposal model bisnis yang menyertakan target dampak positif yang ingin dicapai, sebelum kemudian dinyatakan sebagai pemenang oleh tim panel TRANSFORM BESTARI dari Unilever, UK FCDO, EY Indonesia, dan SDGs Financing Hub.
Partner EY Indonesia Monika Prasodjo, mengatakan memilih kandidat pemenang dari banyaknya usaha rintisan yang mendaftar bukan merupakan tugas yang mudah. Namun, proposal yang para pemenang sampaikan begitu menonjol, dan hal ini terlihat dari komitmen mereka untuk menangani perubahan sosial dan lingkungan melalui model bisnis yang berkelanjutan.
EY berkomitmen untuk menciptakan dampak bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan melalui program EY Ripples. TRANSFORM, yang merupakan bagian dari EY Ripples, telah memberi kami kesempatan untuk membuktikan komitmen kami dalam mendukung keberlanjutan tersebut.
"Kami berharap para pemenang dapat memanfaatkan jaringan dan wawasan lokal mereka untuk memastikan program ini menemukan solusi efektif yang dapat menjawab tuntutan dan kebutuhan setempat,” katanya.(wn)