telkomsel halo

GoTo tekan kerugian 55% hingga kuartal III-24

05:45:00 | 04 Nov 2024
GoTo tekan kerugian 55% hingga kuartal III-24
JAKARTA (IndoTelko) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun 2024 menjadi Rp 4,31 triliun. Angka tersebut menyusut sebesar 55% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 9,54 triliun.

Pendapatan bersih perseroan hingga kuartal III tahun 2024 menjadi Rp11,66 triliun atau naik sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 10,51 triliun.

Kinerja GoTo yang kuat ini ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (Monthly Transacting Users)8 yang mencapai 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menilai strategi perseroan berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya - sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat.

"Pada akhirnya, kami ingin pengguna dapat menikmati semua manfaat dari produk pembayaran dan layanan on-demand yang berfungsi untuk menyalurkan pengguna yang tepat untuk menemukan dan memanfaatkan produk pinjaman kami. Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya," katanya.

Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho, menjelaskan bisnis perseroan berkembang pesat terutama untuk segmen fintech, disamping terus berhati-hati dalam mengelola beban.

"Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup. Hasil kuartal ketiga ini menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun. Kami berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line. Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun," katanya.

GoTo juga mendapatkan e-commerce service fee dari Tokopedia pada kuartal ketiga 2024 sebesar Rp191 miliar, atau bersih senilai Rp172 miliar setelah pajak pertambahan nilai (PPN).

Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham (share buyback) selama 12 bulan dengan alokasi sampai dengan US$200 juta. Hingga 30 September 2024, GoTo telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 14.141.175.803 saham, dengan total nilai sekitar US$49 juta, atau setara Rp743 miliar.

Seluruh agenda di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah mendapat persetujuan, termasuk penarikan kembali saham treasuri, yang berdampak pada pengurangan jumlah saham Seri A yang beredar sebanyak 10.264.665.616 lembar saham.

Penarikan kembali saham treasuri ini diperkirakan akan selesai pada awal November 2024. Saham treasuri tersebut merupakan saham hasil pembelian kembali yang dilakukan Perusahaan sebelum masa IPO yaitu di tahun 2021 dan 2022 dan saham yang diperoleh dari pelaksanaan program stabilisasi harga saham.

GoTo menargetkan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dari basis demografi pengguna yang lebih luas untuk unit bisnis On-Demand Services dan Financial Technology secara lebih efisien yang menjangkau seluruh pasar Indonesia, dengan memanfaatkan keunikan ekosistem dan layanan lengkapnya yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan belanja dari seluruh segmen konsumen.

Sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan Perseroan untuk mendukung pertumbuhannya, khususnya pada bisnis Financial Technology yang bertumbuh dengan cepat, Perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.

GCG BUMN
Pedoman tersebut didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal Perseroan, yang semuanya akan tergantung pada berbagai faktor ketidakpastian dan risiko. Hal ini termasuk meningkatnya kompetisi pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal mendatang, tingkat inflasi, serta faktor eksternal lainnya.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year