Agoda ungkap tren wisatawan 2025
07:31:00 | 07 Dec 2024
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Platform perjalanan digital Agoda merilis survei Tren Wisata 2025 yang mengungkapkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi tren perjalanan di Asia tahun depan. Hasil survei menunjukkan bahwa relaksasi, liburan bersama keluarga, dan antusiasme menjelajahi destinasi baru merupakan motivasi utama para wisatawan. Indonesia secara khusus memimpin di beberapa tren wisata ini, menunjukkan preferensi perjalanan yang terus berkembang.
Temuan Agoda menunjukkan bahwa para wisatawan memprioritaskan waktu berkualitas bersama orang-orang tercinta serta beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Survei ini juga menyoroti meningkatnya minat untuk menjelajahi destinasi baru. Menariknya, taman hiburan menjadi pilihan populer, dengan satu dari delapan responden berencana mengunjungi taman hiburan dalam perjalanan mereka.
Menurut Chief Product Officer Agoda, Ittai Chorev, di Agoda, pihaknya senang melihat bagaimana para wisatawan merencanakan perjalanan mereka untuk tahun 2025. "Baik itu bersantai bersama keluarga atau menjelajahi tempat-tempat baru, kami hadir untuk mewujudkan perjalanan impian setiap orang menjadi pengalaman tak terlupakan dan siap membantu mereka di setiap langkah perjalanan," ujarnya.
Ini 7 hasil survei tren wisata Agoda tahun 2025 :
•
Semakin ramai semakin meriah
Bagi banyak wisatawan, waktu bersama keluarga merupakan waktu yang berkualitas. Lebih dari sepertiga wisatawan (34%) berencana bepergian bersama keluarga pada tahun 2025. Wisatawan Indonesia menjadi yang paling antusias, dengan 58% diantaranya berharap dapat melakukan perjalanan lintas generasi dengan orang-orang tersayang. Setelah wisata keluarga, kelompok perjalanan paling populer adalah wisata bersama pasangan (17%), dan perjalanan solo (10%).
•
Santai seperti dipantai
Menurut survei, motivasi utama seseorang untuk bepergian adalah menjauh dari rutinitas sehari-hari. Sebanyak 75% responden memilih relaksasi sebagai motivasi utama, dengan wisatawan Singapura paling banyak menginginkan relaksasi (87%). Alasan lain yang populer di regional adalah mengunjungi keluarga dan teman (39%), serta eksplorasi budaya (34%). Sementara bagi wisatawan Indonesia, motivasi utama mereka adalah relaksasi (61%), petualangan dan aktivitas (46%), serta pengalaman kuliner (39%).
•
Teknologi membantu perencanaan perjalanan
Teknologi memegang peran penting dalam menyusun rencana perjalanan. Sebagian besar wisatawan (80%) berencana menggunakan aplikasi perjalanan, sementara sekitar satu dari delapan (12%) tertarik dengan tur virtual reality. Wisatawan India tampaknya paling melek teknologi (tech-savvy), dengan sembilan dari sepuluh responden mengklaim menggunakan aplikasi saat memesan perjalanan. Filipina mengikuti dengan 87%, Hongkong 82%, serta Indonesia dan Singapura dengan persentase sama (81%) yang menggunakan aplikasi perjalanan.
•
Travel hemat

Pertimbangan anggaran tetap menjadi faktor utama dalam bepergian, dengan 65% wisatawan berencana menghabiskan kurang dari IDR 4 juta per malam untuk akomodasi. Namun, harga bukanlah penghalang untuk perjalanan ke luar negeri.
Sebanyak 87% wisatawan berharap dapat melakukan perjalanan dengan jumlah yang sama atau lebih dibandingkan 2024, dengan sebagian besar perjalanan internasional (52%), diikuti perjalanan domestik dan internasional (27%). Wisatawan Hong Kong (82%), Singapura (76%), dan Korea Selatan (62%) diperkirakan paling banyak melakukan perjalanan internasional. Untuk Indonesia, 39% tertarik pada perjalanan domestik dan internasional, sedangkan 38% berfokus pada lebih banyak perjalanan internasional.
•
Di dalam dan luar kantor
Selain perjalanan bisnis tradisional, yang diperkirakan akan dilakukan oleh 28% responden, survei ini juga menyoroti munculnya tren digital nomads, yaitu pekerja tanpa batas geografis yang bekerja secara remote. Sebanyak satu dari 25 orang berencana bekerja secara remote pada 2025, dengan fokus menggabungkan pekerjaan dan liburan, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan pengaturan kerja fleksibel. Calon digital nomads terbanyak di kawasan ini berasal dari Filipina, di mana satu dari 14 wisatawan berharap bisa bekerja sambil bepergian.
•
Inspirasi
Tidak ada yang lebih seru selain menjelajahi tempat baru untuk pertama kalinya. Sebanyak 84% wisatawan berencana mengunjungi destinasi baru pada 2025, dimana Indonesia dan Vietnam berada di urutan teratas (94%). Inspirasi perjalanan dapat datang dari berbagai sumber, termasuk minat pribadi dan hobi (71%), penawaran harga terbaik (56%), serta rekomendasi dari teman dan keluarga (33%). Ketiga sumber ini juga merupakan inspirasi utama bagi wisatawan Indonesia. Hasil survei juga menunjukkan satu dari lima wisawatan (20%) mendapat inspirasi perjalanan dari media sosial, dimana wisatawan Indonesia dan Malaysia (masing-masing 29%) paling banyak terinspirasi oleh platform seperti Instagram dan sejenisnya.
•
Hidup bagaikan rollercoaster
Banyaknya taman hiburan di Asia, seperti Disneyland di Tokyo, Shanghai, dan Hong Kong, Lotte World di Seoul, Universal di Osaka dan Singapura, Ferrari World di Abu Dhabi, menjadi daya tarik utama para wisatawan sepanjang tahun. Satu dari delapan wisatawan (13%) berencana bepergian khusus untuk mengunjungi taman hiburan pada 2025. Wisatawan Indonesia paling semangat dengan atraksi rollercoaster dan taman hiburan, dimana satu dari lima orang berharap untuk bepergian mengunjungi theme park, menjadikan mereka yang tertinggi di kawasan ini dalam hal antusiasme terhadap taman hiburan. (mas)
Artikel Terkait
-
95% wisatawan Indonesia bersedia membayar lebih untuk akomodasi ramah lingkungan
-
Ping! - 04:45:00 | 06 Nov 2024
Sebanyak 36% responden berencana untuk berlibur ke luar kota, terutama Milenial
-
Data ini berdasarkan analisis data pengguna dan pemesanan taksi online di aplikasi Maxim
-
Ini mengintegrasikan lebih dari 300 ribu ketersediaan tiket Ticketmelon di seluruh ASEAN ke MOVETIX
-
Autogate imigrasi adalah gerbang otomatis yang memungkinkan penumpang melewati pemeriksaan imigrasi
Rekomendasi
Berita Pilihan