JAKARTA (IndoTelko) – Telkom melalui Probis Maritime ICT & Logistics e-service solutions (MILES) dan PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) mengembangkan aplikasi sistem informasi angkutan barang (SIAB) untuk mendigitalisasi lalu lintas angkutan barang.
“SIAB ini semacam marketplace untuk truk yang dikelola atau dibawah Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). Ada sekitar 10 ribu truk yang dikelola asosiasi ini. Probis MILES telah lama kerjasama dengan Aptrindo, kami di ILCS mengembangkan aplikasi ini,” ungkap Direktur Utama ILCS Yusron Hariyadi di Jakarta, Jumat (17/3).
SIAB terbentuk atas kerjasama Telkom dengan APTRINDO pada tanggal 22 Januari 2015 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan barang serta memperbaiki sistem logistik nasional.
SIAB memastikan akurasi identitas truk, pengusaha dan pengemudi untuk digunakan secara elektronis pada rantai nilai logistik. Sehingga dapat membantu semua pelaku logistik yang melibatkan jasa pengangkutan barang, contohnya depo, warehouse, freight forwarding untuk mendukung visibility.
Fitur dari SIAB diantaranya Cloud Based dimana akses data truk dan pengemudi di aplikasi SIAB secara online di http://www.siab.web.id. Basic Reporting dimana melihat laporan secara detail dari identitas kendaraan, pengusaha, dan pengemudi.
Truck ID yang bisa mengidentifikasi kendaraan angkutan barang secara otomatis menggunakan teknologi RFID. Driver ID dimana identifikasi pengemudi kendaraan melalui kartu khusus yang dapat dibaca secara elektronis. Aplikasi Mobile, dimana akses aplikasi SIAB melalui smartphone kapan saja, dimana saja.
“Keunggulan SIAB ini always On, aman, dan netral alias tidak dimonopli pihak mana pun. Jika SIAB diadopsi bisa mendorong adanya transaksi elektronik, otomasi proses pendataan truk, Quality Control database pengusaha truk, truk dan pengemudi, serta tidak membutuhkan biaya dan menghemat cost terkait visibility,” ulasnya.
Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengungkapkan saat ini SIAB baru diimplementasikan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Sistem database tunggal ini akan membantu pemerintah dalam mengawasi lalu lintas angkutan barang sekaligus mendorong program peremajaan truk di Indonesia. Kita harapkan juga diterapkan di seluruh pelabuhan Indonesia,” ujarnya.
Asal tahu saja, ILCS adalah andalan Telkom dalam menggarap bisnis digital di sektor pelabuhan dan maritime. Pada 2016 lalu dalam laporan keuangan Telkom dinyatakan ILCS memiliki pendapatan Rp 116 miliar dengan laba bersih Rp 4 miliar.(id)