JAKARTA (IndoTelko) - Transformasi digital di Asia Tenggara semakin pesat, membuka akses layanan keuangan online bagi jutaan orang. Namun, pertumbuhan ini juga meningkatkan risiko penipuan identitas, menjadikan verifikasi identitas yang andal dan pencegahan fraud lebih penting dari sebelumnya.
Menjawab tantangan ini, 1datapipe™ meluncurkan solusi Living Identity™ di Asia Tenggara dengan dimulai dari Indonesia. Solusi ini memberikan akses kepada institusi keuangan, fintek, dan platform digital terhadap data identitas yang terstruktur dan telah diverifikasi secara nyata. Inisiatif ini akan mendefinisikan ulang deteksi fraud, meningkatkan proses onboarding pelanggan, dan membuka peluang keuangan baru bagi komunitas yang belum sepenuhnya terjangkau layanan keuangan formal.
Menurut laporan The Platform Economy: Southeast Asia’s Digital Growth Catalyst yang diterbitkan oleh Tech for Good Institute (TFGI) menyoroti peran penting layanan keuangan digital dalam ekonomi platform di enam negara Asia Tenggara: Filipina, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Layanan ini memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan inklusi keuangan di kawasan ini.
Pesatnya adopsi perbankan digital, layanan Buy Now, Pay Later (BNPL), dan pinjaman fintek telah meningkatkan risiko fraud di Indonesia. Ancaman seperti penipuan identitas sintetis dan penyalahgunaan identitas semakin marak. Pelaku kejahatan memanfaatkan pemalsuan KTP, pengambilalihan akun, serta sistem verifikasi identitas yang lemah untuk mendapatkan akses ke layanan keuangan secara ilegal. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pengajuan pinjaman palsu meningkat lebih dari 50% dalam setahun terakhir, menyebabkan kerugian besar bagi bank dan fintech.
Meskipun adopsi digital terus berkembang, banyak bisnis masih bergantung pada database identitas yang terpisah-pisah dan usang, sehingga gagal mendeteksi pola fraud yang semakin canggih. Akibatnya, risiko kredit macet meningkat, biaya operasional membengkak, dan kepercayaan terhadap layanan keuangan digital menurun.
Menurut CEO 1datapipe, Carey Anderson, ekonomi digital Indonesia berkembang pesat, tetapi risiko fraud juga meningkat dengan cepat. Industri ini membutuhkan pendekatan baru dalam verifikasi identitas, bukan sekadar validasi KTP, melainkan pemahaman identitas yang terstruktur dan berbasis data nyata.
"Dengan solusi Living Identity™, kami membantu bank dan fintech mengambil keputusan kredit yang lebih percaya diri, mencegah fraud secara proaktif, serta memperluas inklusi keuangan di Indonesia,” ujarnya.
Berbeda dengan sistem tradisional yang mengandalkan database statis dan usang, Living Identity™ dari 1datapipe™ secara real-time memperbarui dan menyusun data identitas, memastikan akurasi dan keandalannya. Pendekatan ini memberikan bisnis alat yang lebih efektif untuk memverifikasi identitas secara akurat guna mengurangi fraud di sektor pinjaman, BNPL, dan e-wallet, memperkuat kepatuhan terhadap regulasi Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML), meningkatkan deteksi fraud dengan mengurangi kesalahan false positive dan menganalisis profil risiko pelanggan untuk mendukung keputusan kredit yang lebih bertanggung jawab.
Ditambahkannya, selama ini, bisnis di Indonesia kesulitan mendapatkan data identitas yang terfragmentasi dan berkualitas rendah. "Kami menyediakan intelijen identitas yang terstruktur dan terverifikasi, mendukung model risiko berbasis AI untuk membantu institusi keuangan mengurangi fraud sekaligus meningkatkan akses keuangan,” katanya.
Seiring dengan diperketatnya regulasi di Indonesia, bisnis harus tetap selangkah lebih maju dalam memenuhi kepatuhan terhadap aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP)yang baru. 1datapipe™ memastikan bahwa solusi identitas yang ditawarkan telah selaras dengan regulasi ini, memberikan pendekatan pencegahan fraud yang aman dan sesuai dengan standar privasi.
Dengan jutaan masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki akses penuh ke layanan keuangan formal, inklusi keuangan menjadi prioritas utama. Melalui integrasi AI-powered identity intelligence, 1datapipe™ membantu bisnis menjangkau populasi yang kurang terlayani tanpa mengorbankan aspek keamanan.
Menurutnya, ekonomi digital Indonesia tidak bisa berkembang tanpa kepercayaan. Institusi keuangan harus mampu memperluas akses layanan sekaligus memastikan keamanan di setiap lapisan. Pencegahan fraud dan inklusi keuangan bukanlah dua hal yang berlawanan, melainkan harus berjalan beriringan.
"Dengan intelijen identitas canggih yang kami miliki, kami memastikan bahwa bisnis dapat berkembang dengan percaya diri sambil melindungi konsumen dari ancaman fraud yang terus berkembang,” jelasnya. (mas)