Valuasi transaksi eMoney di kuartal III-16 capai Rp 1,72 triliun

14:26:31 | 11 Nov 2016
Valuasi transaksi eMoney di kuartal III-16 capai Rp 1,72 triliun
Nasabah mengisi ulang saldo eMoney(dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  Bank Indonesia (BI) mencatat valuasi dari transaksi uang elektronik (eMoney) selama periode kuartal ketiga 2016 terus meningkat.

Dikutip dari situs BI, selama tiga bulan (Juli, Agustus, September 2016) total valuasi transaksi eMoney mencapai sekitar Rp 1,723 triliun. Rinciannya, sepanjang Juli 2016 ada 49.653. 426 transaksi menggunakan eMoney dengan valuasi sebesar Rp 561,86 miliar.

Sepanjang Agustus 2016 ada 60.520.930 transaksi eMoney dengan valuasi Rp 616,484 miliar. Pada September 2016 ada 58.023.844 transaksi eMoney dengan valuasi Rp 544,916 miliar.

Sedangkan jumlah eMoney yang beredar di Juli 2016 sebanyak 40.875. 095, Agustus (43.087.252), dan September 2016 sebanyak  45.045.204. Alhasil, hanya di kuartal ketiga 2016 sudah ada sekitar 129 jutaan eMoney beredar.

Jika dilihat mulai Januari hingga September 2016, valuasi transaksi dari eMoney sudah menembus Rp 4,897,631 triliun dengan 476.293.911 transaksi.

Belum lama ini BI berencana kembali merevisi ketentuan uang elektronik sekaligus memperkenalkan dompet elektronik dalam Peraturan Bank Indonesia Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PBI PTP) yang akan dikeluarkan November 2016 ini.

Beberapa poin revisi tersebut, antara lain, perluasan basis uang elektronik. Saat ini, jenis uang elektronik adalah berbasis server dan kartu. BI sedang mempertimbangkan untuk menambah kategori uang elektronik yang berbasiskan gadget.  

Saat ini pemain eMoney berbasis kartu (chip based) diantaranya seperti Flazz Bca, eMoney Bank Mandiri, Mega Cash, Brizzi, dan lainnya. Sedangkan pemain berbasis server diantaranya rekening ponsel CIMB Niaga, XL Tunai, TCASH, Delima, Finpay, Doku, dan lainnya.

Saat ini uang elektronik juga dibedakan menjadi yang terdaftar atau Know Your Customer (KYC) dan tidak terdaftar atau nonKnow Your Customer (nKYC).

Di PBI PTP nanti, BI merencanakan untuk mewajibkan penerbit uang elektronik dengan jumlah pengguna aktif minimal 300 ribu pengguna, maka uang elektronik yang beredar harus terdaftar.  Jika pengguna di bawah 300 ribu, diwajibkan melapor dan harus berbadan hukum.

Saldo maksimum untuk uang elektronik tidak terdaftar adalah Rp 1 juta, sedangkan yang terdaftar adalah Rp 10 juta. Sedangkan untuk dompet elektronik (e-wallet), BI akan memperbolehkan e-wallet tidak hanya untuk menyimpan data, namun juga nilai (stored-value). Contoh e-wallet antara lain fitur Go-Pay dalam layanan transportasi berbasis aplikasi Gojek.

Bergairah
Bank-bank pelat merah pun menyambut rencana revisi ini dengan menyiapkan sejumlah langkah.

Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) akan menggandeng empat merchant besar sebagai upaya mempercepat integrasi electronic data capture (EDC) milik bank pelat merah.

Pembukaan empat merchant besar akan dilakukan pada akhir tahun ini. Merchant berfungsi diantaranya  untuk isi ulang dan cek saldo uang elektronik. Empat merchant besar itu adalah Alfamart, Pegadaian, Pertamina Retail dan Carrefour.

“Launching pembukaan empat merchant besar ini akan dilakukan pada saat integrasi 10.000 EDC Himbara pada Desember 2016,” ujar Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri, Rahmat Broto Triaji, kemarin.

Bank pelat merah, seperti BRI dengan Brizzi adalah pemain besar die Money. Brizzi ditargetkan akan menembus 7,15 juta kartu, meningkat sekitar 30% dibanding proyeksi pengguna Brizzi selama 2016 yang diproyeksikan sekitar 5,5 juta kartu.

"Tahun 2017  nilai transaksi Brizzi menembus sekitar Rp28,6 miliar, naik dari tahun 2016 yang diperkirakan sekitar Rp22 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 2,21 juta kali transaksi," kata Kepala Divisi Transaction Banking Bank BRI A. Solichin Lutfiyanto.                

Pemain lainnya yang bisa disebut adalah Bank Mandiri dengan eMoney. Per September 2016 dana yang ada di eMoney Mandiri sebanyak 50% menjadi Rp 386 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 257 miliar. Frekuensi transaksi juga naik sebanyak 47% menjadi 264,9 juta juta kali transaksi dari periode yang sama tahun lalu 179,7 juta kali transaksi.

Jumlah nominal transaksi juga mengalami peningkatan sebanyak 39% menjadi Rp 2,54 triliun dari sebelumnya pada periode yang sama September 2015 Rp 1,8 triliun.

Bank Mandiri menjadi raja eMoney berkat banyak digunakan untuk transaksi di jalan tol. Sebanyak 79% kontribusi eMoney di jalan tol dari sisi frekuensi transaksi dan 65% kontribusinya dari sisi nominal transaksi.

Selain eMoney berbasis kartu, Bank Mandiri juga agresif mengembangkan uang elektronik berbasis server dengan merek e-cash Mandiri. Terbaru, Bank Mandiri menggandeng Line dan Bukalapak untuk menggenjot transaksi e-Cash. Hingga September 2016, pengguna aktif Mandiri e-cash tercatat sebanyak 1,7 juta pengguna

Sedangkan  PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan jumlah uang elektronik yang beredar sampai akhir tahun mencapai 200.000 kartu. Hingga Oktober 2016 BTN sudah membuat 10.000 kartu.(id)

Artikel Terkait