Susul Telkomsel dan XL, Indosat Buka Carrier Billing di Windows Store

11:30:38 | 12 Jul 2013
Susul Telkomsel dan XL, Indosat Buka Carrier Billing di Windows Store
Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko)  – PT Indosat Tbk (Indosat) bekerjasama dengan Bango dan Microsoft meluncurkan layanan carrier billing atau potong pulsa bagi pelanggan prabayar yang ingin membeli aplikasi di toko virtual Windows Phone  Store.

Sebelumnya, XL telah lebih dulu membuka carrier billing bagi pelanggan yang menggunakan ponsel Nokia pada tahun lalu guna memudahkan membeli aplikasi di Windows Phone store. Sedangkan Telkomsel pada Juni 2013 juga membuka carrier billing dengan Nokia.

“Kami sangat senang dapat menghadirkan sistem carrier billing di Indonesia yang memudahkan toko aplikasi dan penyedia konten dalam melakukan transaksi dengan pelanggan kami,” kata Division Head Content & VAS Indosat Hesti Diyahanita Priamsari dalam rilisnya.

Menurutnya, sistem carrier billing akan memberikan pilihan pembayaran yang mudah dan nyaman dengan konversi mata uang yang  lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan kartu kredit.

"Ini sangat membantu pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian aplikasi ataupun game di Windows Store. Kerja sama antara Indosat dan Bango adalah yang pertama di Indonesia. Indonesia dipilih karena merupakan Negara dengan pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang juga Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga memprediksi, pulsa sebagai alat pembayaran akan menjadi senjata mematikan dari operator lokal untuk melawan kian mengguritanya pemain Over The Top (OTT) global di Indonesia.

Pemain OTT  yang terkenal diantaranya Google, Microsoft, Apple, Yahoo, Facebook, Research In Motion, dan lainnya.

“Kita perlu menaikkan level of confidence dalam melawan serangan OTT.  Salah satu yang paling mudah adalah dukungan dari pemerintah menjadikan pulsa sebagai alat pembayaran,” ungkap Alex.

Menurutnya, menjadikan pulsa sebagai alat bayar bisa membuat pemerintah mendapatkan devisa bertambah, dan operator pun memiliki daya tawar lebih tinggi kala bernegosiasi.(ak)

Baca Juga: