JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (Indosat) menyulap sekitar 51 outlet di Purwokerto, Solo, Bogor dan Bekasi menjadi bank yang memenuhi syarat untuk melayani branchless banking.
“Kami adalah operator pertama yang menerapkan Telco Lead di uji coba branchless banking. Outlet ini bisa menangani transaksi terbatas minimal Rp 20 juta per bulan,” ungkap Division Head Mobile Financial Services Channel Management Indosat Nina Winata kepada IndoTelko, Rabu (17/7).
Sekadar diketahui, dalam menggelar uang digital dikenal tiga konsep yakni Bank Lead, Telco Lead, dan Hybrid. Bank Lead artinya perbankan yang menjadi pemimpin di model bisnis. Hal sebaliknya jika diadopsi Telco Lead. Sedangkan Hybrid adalah campuran dari dua model bisnis itu.
Belum lama ini Telkom menggelar uji coba branchless banking dengan BRI untuk produk T-Bank di 2 Kota Kecamatan di 2 propinsi yang berbeda, meliputi Kota Kec Banyuwangi di 8 Lokasi Agen dan Kec Gombong di 4 lokasi Agen. Konsep yang diadopsi adalah Hybrid.
Nina mengungkapkan, Unit Perantara Layanan Keuangan (UPLK) melalui produk Dompetku melayani pelanggan melakukan berbagai aktifitas keuangan seperti Setor Tunai, Tarik Tunai, Transfer Dana Lintas Operator (P2P), Pembayaran Listrik, Telkom group, TV kabel, dan pembelian online.
Dompetku memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai transaksi keuangan seperti pembelian di merchant, pembayaran tagihan telepon, internet, tv kabel, asuransi, cicilan (kredit), kartu kredit, pembelian di Alfamart, pengisian pulsa juga pengiriman uang melalui handphone dengan menggunakan account yang telah didaftarkan.
Edukasi
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengungkapkan, kunci sukses dari uang digital adalah edukasi karena itu investasi lebih banyak dialokasikan ke sektor tersebut. “Kalau biaya tetapnya kita ada 20 karyawan garap jasa ini. Itu sudah biaya tetap. Paling ada tambahan untuk ganti sistem dan platform,” katanya.
Diungkapkan Alex, perseroan baru saja menggandeng Alfamart untuk program Cash-In atau setor tunai dan Pembelian barang di gerai Alfamart dengan menggunakan Layanan Dompetku di seluruh jaringan Alfamart di seluruh Indonesia yang terdiri atas 7.500 outlet.
Kerja sama itu juga akan segera menghadirkan layanan Tarik Tunai/Cash-Out yang juga akan dapat dinikmati oleh pelanggan dalam waktu mendatang.
“Uang digital ini banyak memberikan keuntungan jika berhasil implementasinya. Pertama dari sisi program financial inclusion bisa meningkatkan jumlah orang yang tersentuh layanan perbankan. Kedua, bagi operator ini bisa mendapatkan pelanggan berkualitas karena registrasi lebih tertib dan Averager Revenue Per user (ARPU) naik,” katanya.
Nina menambahkan, saat ini pengguna aktif Dompetku baru sekitar 30 ribu pelanggan dengan jumlah teregistrasi sekitar 300 ribu nomor. Ditargetkan pada tahun ini angka tersebut melonjak menjadi 100 ribu nomor aktif, dengan teregistrasi sekitar 600 ribu nomor.
“Pengguna Dompetku itu ARPU-nya sekitar Rp 28 ribu- Rp 30 ribu, bandingkan dengan rata-rata pengguna prabayar biasa yang hanya Rp 20 ribu,” jelasnya.
Lebih lanjut Nina mengungkapkan, dalam rangka meningkatkan layanan Dompetku perseroan akan melakukan migrasi platform dari UTIBA ke Sybase tak lama lagi. “Kita juga akan menerapkan sistem Tap dengan RFID pada tahun depan,” pungkasnya.(id)