JAKARTA (IndoTelko) – Perjalanan Kereta Api Argo Dwipangga selama 8 jam, membawa kami ke titik uji selanjutnya, stasiun KUTOARJO. Sebagaimana titik-titik uji sebelumnya yakni Gambir, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, kami masih menggunakan 5 ponsel berjaringan 4G dengan software penguji SpeedTest dan Sensorly.
Pada titik uji Stasiun Kutoarjo ini kami memilih aplikasi Sensorly. Berdasarkan pengujian sebelumnya, Sensorly lebih cepat menangkap sinyal dan menjalankan proses ukur ketimbang SpeedTest. Bagaimana hasilnya?
Di Stasiun ini sebagaimana stasiun sebelumnya yakni Purwokerto, jaringan 4G hanya didapat oleh operator Smartfren. Sedangkan 4 operator lain khususnya Telkomsel, XL, dan Indosat yang notabene sudah mengkomersilkan layanan 4G, pada ponsel yang terselip masing-masing simcardnya, menunjukkan sinyal HSDPA (Telkomsel) dan HSPA (Indosat, XL, dan Tri). Maklum ketiga operator ini belum memberikan layanan akses data broadband alias LTE di kota Kutoarjo khususnya staiun kerata api.
Smartfren Nyaris Kalah Cepat
Secara hitungan teori, mestinya layana HSDPA memiliki kecepatan paling buncit. Bila diurut berdasarkan teori, Smartfren punya kecepatan paling tinggi dengan 4G nya -dan mestinya jauh meninggalkan empat operator lainya- disusul XL, Indosat, dan Tri yang sama-sama menangkap sinyal HSPA+.
Teori tersebut ternyata tidak semuanya benar. Smartfren memang paling cepat dan berada di urutan satu dengan kecepatan download 16,02 Mbps. Kecepatan upload operator CDMA ini adalah 3,76 Mbps.
4G Smartfren
Operator dengan kecepatan nomor dua milik XL. Uniknya teori tersebut terbantahkan. XL memang berada di bawah Smartfren, namun kekuatan jaringan HSPA+ nya mampu mengimbangi 4G Smartfren dengan kecepatan 15,66 Mbps untuk akses dowloan dan 1,27 Mbps untuk uploadnya.
HSPA+ XL Axiata
Posisi ketiga justru milik Telkomsel yang notabene hanya mendapatkan sinyal HSDPA yang sebagaimana teori, punya kekuatan di bawah HSPA dan HSPA+. Lagi-lagi teori itu tak bisa membuktikan secara mutlak. Telkomsel dengan kecepatan download maksimal 5,09 dan upload 0,55 Mbps.
HSDPA Telkomsel
Operator dengan akses data paling cepat keempat adalah Indosat. Operator yang baru-baru ini berganti logo dan mengedepankan Ooredoo nya sebagai perusahan induk mampu menangkap sinyal HSPA+. Sayangnya kecepatannya tidak lebih dari 3,32 Mbps untuk download, dan upload 0,78.
Jaringan HSPA+ Indosat
Posisi paling akhir milik Tri. Sejak uji coba di titik pertama Gambir, operator ini belum memiliki taji. Boleh jadi pada hari pengujian jaringan ini Tri mengalami kendala atau gangguan.
HSPA+ Tri Hutchisson
Beberapa hal yang bisa dijadikan catatan pada proses uji di Stasiun Kutoarjo ini adalah bahwasannya hasil uji tidak bisa dijadikan referensi mutlak.
Hal ini dikarenakan saat kami melakukan pengujian dengan dua software Sensorly dan SpeedTest, proses uji untuk aplikasi kedua ini mengalami kendala. Reaksi aplikasi tersebut dalam mendeteksi sinyal begitu lamban. (sg)