JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memperkirakan trafik komunikasi selama Ramadan dan Lebaran 2023 naik menjadi 12-15% dibandingkan periode tahun lalu yang sebesar 10%.
Untuk mengantisipasi kenaikkan trafik ini, perusahaan memastikan telah menyiapkan dan menambah kapasitas jaringan yang telah dilakukan sejak Januari 2023.
"Jalur yang menjadi tujuan dan yang akan diallui oleh pemudik telah kita siapkan, baik kapasitas maupun speed-nya. Karena PPKM sudah dicabut, maka pemudik akan naik lagi pada tahun ini," kata VP of Network Operations Smartfren Telecom Agus Rohmat.
Menurut Agus, kenaikkan trafik tersebut akan terjadi di daerah tujuan mudik, yaitu Jawa Tengah, yang akan terjadi kenaikkan 18-21%, Jawa Barat 10-13%, Jawa Timur, 8-10%, Sumatera Selatan 6-7%, Sumatera Utara 6-8%, Sulawesi Kalimantan 6-8%. Sedangkan, Di wilayah Jabodetabek, khususnya Jakarta dan Bogor akan terjadi migrasi trafik, sehingga terjadi penuruan sekitar 9%.
"Saat ini, kita lagi menambah site banyak sekali di sepanjang sepanjang jalur mudik. Selain itu, juga ada penambahan site reguler yang akan kita lakukan sepanjang tahun ini," ujar Agus.
Smartfren juga mengantisipasi kenaikkan trafik dengan menambah sebanyak 337 Compact Mobile Base Transceiver Station (Combat BTS). Lalu, mempersiapkan Network Operation Center (NOC) 7x24 jam, call center 7x24 jam, Tim Satgas yang di dalamnya termasuk 544 field engineer tim, dan 79 optimization engineers.
Belum lama ini Smartfren menambah 1.000 BTS baru di sejumlah kota di Jawa Timur. Pada akhir 2022, Smartfren telah mengoperasikan lebih dari 43.000 BTS di seluruh wilayah Indonesia yang mencakup lebih dari 285 kota.
"Perkiraan kita, mulai 15 April itu udah mulai start untuk mudik. Lalu arus balik itu pada 19 April 2023. Jadi kita perkuat jaringan di jalur tol trans Jawa, Jalur Kereta Api, Tol Sumatera, jalur pantai utara dan selatan Jawa, serta 11 tol segmen baru. Selain itu, juga di titik-titik Point of Interest (POI), seperti bandara, rest area, dan tempat wisata," jelas Agus.
Adapun trafik tertinggi terjadi pada aplikasi video streaming sebesar 39%, seperti aplikasi Tiktok, Youtube, Snack Video, dan lainnya. Kemudian disusul aplikasi media sosial sebesar 23%, seperti Facebook, Instagram, dan lainnya. Lalu, aplikasi untuk kebutuhan komunikasi sebesar 15%, seperti WhatsApp, Telegram, dan lainnya. Lalu, aplikasi Google Service sebesar 5%, dan Games sebesar 3%, seperti Mobile Legends, Games Sites, Garena Free Fire dan lainnya.(wn)