BALI (IndoTelko) – Proses uji jaringan di hari kedua lumayan melelahkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain berangkat dari penginapan memang sudah cukup siang, jarak tempuh ke satu titik uji pun terukur jauh. Target uji tim IndoTelko di hari ketiga hanya dua titik uji, yakni Sangeh dan Tanah Lot. (Baca juga : Kekuatan jaringan di Sangeh).
Usai mencoba jaringan di destinasi wisata Sangeh, Sabtu (16/04) kami menyegerakan perjalanan menuju titik uji selanjutnya, Tanah Lot. Targetnya, selain melihat kekuatan jaringan, kami pun ingin menikmati saat-saat matahari meninggalkan kawasan ini alias sunset. Apalagi di kawasan yang terkenal dengan pura di atas lautnya ini, sangat terkenal dengan keindahan lautnya dan tentu saja aura mistis dari dalam pura.
Menurut informasi dari penduduk di kawasan Sangeh, perjalanan menuju Tanah Lot bisa ditempuh hingga 1 jam lebih. Dan benar saja, tiba di Tanah Lot, waktu sudah menujukkan pukul 4 sore lebih. Padahal kami meninggalkan kawasan Sangeh pukul 14.30 WITA.
Proses Uji
Usai melaksanakan sholat Ashar dan melonggarkan urat syaraf akibat lelah di perjalanan, proses uji pun kami mulai. Seperti pengujian jaringan sebelumnya, perangkat ponsel yang kami gunakan tidak mengalami perubahan, termasuk 3 aplikasi ujinya.
Titik uji yang kami pilih pertama kali adalah salah satu pura yang ada di bagian tengah. Dari pura itu para wisatawan bisa menikmati keindahan dua pura di kanan dan kirinya khususnya pura di atas air. Cukup mengejutkan. Di area yang banyak diminati wisatawan khususnya wisatawan mancanegara (wisman) untuk ber-selfi ria, jaringan kelima operator tidak stabil. Beberapa kali aplikasi uji tak mampu mendeteksi sinyal.
Setelah sedikit bergeser ke area lain dengan harapan mendapatkan sinyal yang bagus, akhirnya tiga operator mulai terlihat kuat sinyalnya. Indikator sinyal yang tadinya satu bar, mulai meningkat hingga 3-4 bar, kecuali Tri yang indikator sinyalnya seolah malu untuk muncul di layar ponsel.
Tidak stabilnya sinyal operator juga nampaknya berpengaruh besar terhadap kinerja aplikasi uji. Beberapa kali pengujian di lakukan, hanya dua aplikasi uji yakni Speedtest dan Sensorly saja yang mampu bekerja maksimal.
Hasil Pengujian
Kalau bicara jaringan 4G, hanya Smartfren saja yang mampu memberikan layanan 4G di kawasan ini. Kecepatan unduh Smartfren di mesin uji Speedtest mampu mencapai angka 5,97 Mbps dan kekuatan upload hingga 3,09 Mbps. Sementara bila pengukuran menggunakan aplikasi Sensorly, kekuatan unduh dan upload operator yang dulunya berbasis CDMA ini mencapai anga 3,44 Mbps dan 2,49 Mbps.
Bagaimana dengan 4 operator seluler yang hanya menangkap sinyal 3G? Di aplikasi uji Speedtest, Telkomsel tampil sebagai yang terkuat dengan daya unduh hingga 3,75 Mbps, dan kekuatan uploadnya ada di angka 0,35 Mbps. Saat pengujian dengan Speedtest dilakukan, terjadi kendala di jaringan Tri. Ponsel Sony Xperia Z3 yang terselip simcard 4G Tri, tak mampu memberikan sinyal stabil bila pengukuran menggunakan Speedtest.
Telkomsel Unggul di Speedtest
Lain halnya saat proses uji menggunakan aplikasi Sensorly. Tri justru unggul tipis dari Telkomsel dengan kecepatan unduh 2,79 Mbps dan uploas 0,75 Mbps. Sementara kekuatan milik Telkomsel mencapai 2,58 Mbps dan 0,44 Mbps.
Sinyal 3G
Secara umum kesimpulan dari proses uji jaringan di kawasan Tanah Lot ini adalah perlu peningkatan kekuatan jaringan dari seluruh operator. Apalagi kawasan ini banyak dikunjungi wisman yang sesekali mereka melakukan foto swalayan alias selfi dan bisa jadi membutuhkan akses data untuk mengupload foto-foto kenangan saat berwisata. (sg)