TAMPAKSIRING, BALI (IndoTelko) – Memasuki hari keempat keberadaan tim uji jaringan IndoTelko Group di Pulau Dewata, kami masih fokus melakukan pengujian di kawasan wisata dan titik-titik penting di Bali. Meski area uji tersebut berada di pinggiran Bali bahkan hingga pelosok.
Pengujian kami lakukan pada Minggu, 17 April 2016 pukul 12.00 WITA. Titik uji pertama kami arahkan ke kawasan Istana Tampaksiring. Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Jarak penginapan ke lokasi uji kurang lebih 54 km. Menurut aplikasi Waze dan Google map yang kami gunakan, perjalanan bisa ditempuh mencapai kurang lebih 2 jam dengan catatan tidak ada kemacetan yang berarti.
Jaringan Dalam Perjalanan
Dalam perjalanan menuju kawasan uji, sesekali kami melakukan uji kekuatan jaringan 5 operator. Setelah perjalanan ditembuh sekitar 45 menit, hasil pantauan kami menunjukkan , semua sinyal operator bisa diterima dengan baik meski kadang indikatornya turun naik. Beberapa operator masih menunjukkan kekuatan 4G nya di layar ponsel iPhone 5s, Sony Xperia Z3, Hisense Pure shot, dan Andromax R. Indikator sinyal makin menurun dan hanya mampu menampilkan kekuatan 3G saja saat perjalanan memasuki 1,5 jam.
Tiba di lokasi uji sekitar pukul 11.45 WITA. Setelah beristirahat sekitar 15 menit, kami pun langsung melakukan pengujian. Seperti biasa daya tangkap sinyal adalah yang pertama jadi perhatian tim uji. Pasalnya sinyal yang lemah apalagi no signal, akan menjadi kendala utama tiga aplikasi Speedtest, Sensorly, dan nPerf yang kami gunakan bisa bekerja maksimal.
Tak Ada Tri dan Smartfren
Kekhawatiran kami terkait kekuatan dan lemahnya sinyal operator terbukti. Saat kelima ponsel kami aktifkan, indikator sinyal kelimanya tampil berbeda-beda. Tiga operator yakni Telkomsel, Indosat, dan XL menunjukkan indikator sinyal 3G. Sedangkan dua operator lainnya Tri dan Smartfren sama sekali tak menunjukkan keberadaan layanannya. Sinyal dua operator ini tak tampak di Tampaksiring. Tri dan Smartfren blank spot.
Ini untuk pertama kalinya dalam proses uji terjadi blank spot pada salah satu operator. Apalagi operator Smartfren yang dalam beberapa titik uji terakhir mampu unjuk gigi dengan 4G nya. Di kawasan Istana yang diprakarsai oleh Presiden Soekarno dan di arsiteki oleh R.M. Soedarsono ini, layanan Tri dan Smartfren tak ada.
Akses Jaringan
Pengukuran kecepatan akses data di kawasan ini akhirnya kami fokuskan pada 3 operator dengan jaringan 3G. Dan hanya dua aplikasi penguji saja yang bisa kami maksimalkan kinerjanya, yakni SpeedTest dan Sensorly.
Hasil Uji Dua Aplikasi
Pada aplikasi Speedtest, Kekuatan unduh Telkomsel mencapai 5,36 Mbps dan kecepatan uploadnya sebesar 0,76 Mbps. Sedangkan Indosat berada sedikit di atasnya yakni 6,36 Mbps untuk unduh dan upload mencapai 3,09 Mbps. Sementara XL memiliki kecepatan unduh paling rendah, yakni sebesar 1,50 Mbps dan kekuatan upload hingga 0,12 Mbps.
Hasil pengujian di aplikasi Sensorly hampir tak ada bedanya. Kekuatan unduh dan upload ketiga operator terdiri dari Telkomsel 5,60 Mbps dan 0,37 Mbps, Indosat 7,36 Mbps dan 1,82 Mbps, serta XL dengan kekuatan 1,17 Mbps dan 0,17 Mbps. (sg)