JAKARTA (IndoTelko) - Keberadaan infrastruktur telekomunikasi bisa menjadi pendukung bagi industri pariwisata nasional.
“Infrastruktur telekomunikasi yang andal di daerah wisata bisa meningkatkan pelayanan, penjualan dan pengembangan produk,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, beberapa waktu lalu.
Harapan Arief terhadap kemapanan jalur telekomunikasi di destinasi wisata khususnya kawasan wisata populer di Tanah Air ternyata belum bisa terpenuhi. Beberapa operator telekomunikasi masih belum maksimal bahkan terkesan setengah hati dalam memberikan layanan. Malah di beberapa destinasi wisata di Pulau Bali, ada operator yang tidak tampil alias blank spot.
Hasil pengujian jaringan di dua kota yakni Bogor dan Bali yang sempat kami lakukan pada April 2016 menjadi salah satu bukti bahwa jaringan telekomunikasi di destinasi wisata dua kota tersebut belum memuaskan.
Area Kota Hujan, Bogor
Di Bogor, bisa dibilang seluruh operator telekomunikasi sudah mengoperasikan layanan 4G nya. Telkomsel, XL, Indosat, Tri, dan Smartfren saling unjuk kekuatan di kota yang bersebelahan langsung dengan Ibukota. Ada empat titik uji yang menjadi target tim uji IndoTelko. Dan kesimpulan yang kami tarik bahwa tidak ada satu kawasan pun yang kelima operator tersebut bisa maksimal secara bersamaan memberikan akses yang mumpuni.
Di kawasan Bogor Barat misalnya. Kawasan yang terkenal pula dengan kawasan perumahan elite Taman Yasmin dan Bandara Atang Sanjaya ini, cuma Telkomsel dan Smartfren yang hadir dengan sinyal 4G. Tiga operator lain tak mampu unjuk kekuatan, hanya layanan 3G yang muncul. (Baca juga : Hanya Duo 4G Berjaya)
Lain halnya di kawasan Sentul City dan sekitarnya terutama area wisata Jungle Land, semuan operator tak mampu suguhkan jaringan 4G. Kelimanya hanya mengandalkan jaringan 3G. Meski kekuatan daya sedot alias downloadnya tembus hingga 12 Mbps untuk Telkomsel, dan 7,57 Mbps Indosat (Baca juga : Jaringan di Sentul Tanpa 4G).
Yang menarik adalah pengujian di di kawasan Baranangsiang dan pusat kuliner Bogor yakni kawasan Taman Kencana. Tiga operator mampu tampilkan 4G dan Indosat super jos dengan kekuatan unduh mencapai 40 Mbps lebih di Taman Kencana (Baca juga : Berjayanya Indosat di Pusat Kuliner Bogor).
Sementara di kawasan pusat kota dan pintu masuknya kota Bogor, Baranangsiang, 4G Smartfren unjuk kekuatan dengan daya unduh tembus ke angka 39 Mbps. Disusul oleh Telkomsel dengan kekuatan 14,36 Mbps (Baca juga : Smartfren Ngebut di Baranangsiang).
Pulau Dewata Pun Tak Sempurna
Pengujian jaringan di kawasan Pulau Dewata yang kami lakukan selama satu minggu, mampu menghasilkan 10 titik uji yang juga menjadi destinasi wisata di kawasan Bali. Secara umum kawasan Bali sudah mendapatkan jaringan telekomunikasi khususnya data yang siginifikan usau komersilnya layanan 4G.
Dari 10 titik uji, lebih dari 75% area uji bisa dikatakan cukup dalam tatanan fasilitas telekomunikasi seluler termasuk data. Tapi sama halnya dengan hasil uji bogor, tidak semua operator maksimal memberikan layanan maksimal. Padahal kawasan yang menjadi titik uji adalah titik sentral yang pasti dikunjungi wisatawan saat berwisata ke Bali, Pantai Kuta. Di Kuta, jaringan 4G Smartfren sama sekali tak muncul. (baca juga : 4G Smartfren Absen di Kuta) .
Tapi sebelumnya, titik uji Bandara Ngurah Rai sudah bisa dikatakan memuaskan untuk jalur komunikasi. Semua operator memberikan layanan 4G yang maksimal. Kekuatan kelima operator beragam tapi bisa memberikan kecepatan signifikan untuk akses data (Baca juga : 4G di Ngurah Rai Oke).
Dua titik uji yang mesti jadi catatan khusus adalah kawasan Tanah Lot dan Tampak Siring. Kalau bicara jaringan 4G di Tanah Lot, hanya Smartfren saja yang mampu memberikan layanan 4G. Kecepatan unduh Smartfren di mesin uji Speedtest mampu mencapai angka 5,97 Mbps dan kekuatan upload hingga 3,09 Mbps. Sementara bila pengukuran menggunakan aplikasi Sensorly, kekuatan unduh dan upload operator yang dulunya berbasis CDMA ini mencapai anga 3,44 Mbps dan 2,49 Mbps. (Baca juga : Smartfren Jaya di Tanah Lot).
Miris untuk Smartfren. Operator satu ini justru tak nampak di kawasan Tampak Siring. Bersama Tri, Smartfren absen dan no signal di area wisata yang terkenal dengan Istana Kepresidenannya ini (Baca juga : Smartfren tak tampak di Tampak Siring).
Dari dua kota yang jadi target uji jaringan Tim Indotelko, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa destinasi wisata masih membutuhkan perhatian khusus dari operator telekomunikasi untuk mendapatkan layanan maksimal. Bogor dan Bali adalah kota besar dan sangat diandalkan sebagai destinasi wisata.
Bayangkan saja, Bogor dan Bali saja jalur telekomunikasinya seperti ini, bagaimana dengan kota lain? Pekerjaan Rumah besar bagi operator telekomunikasi (sg)