JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) menilai sepanjang tujuh tahun terakhir operator seluler di Indonesia telah berlomba membangun jaringan yang mendukung mobile broadband.
“Berdasarkan data yang terkumpul dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, Telkomsel masih merupakan operator selular terkuat dengan kekuatan jaringan sekitar 56% di antara tiga operator selular terbesar. Sementara Indosat menguasai 26% dan XL sekitar 18 %,” ungkap Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza, di Jakarta, Senin (22/8).
Diungkapkannya, dalam kurun 7 tahun terakhir Telkomsel membangun sejumlah hampir 50.000 BTS broadband, sedangkan Indosat mampu membangun penambahan 23.000 BTS broadband dan Axiata 16.000 BTS broadband. Dari peningkatan persentasi penambahan jumlah BTS Telkomsel tersebut sekitar 6 % sedangkan Indosat meningkat 12% dan axiata meningkat 8 persen.
“Kalau dilihat agresifitas pembangunan ini memberikan dampak juga ke valuasi perusahaan. Semakin banyak dan maju percepatan pembangunamnya tentu akan menguatkan valuasi perusahaan,” katanya.
Menurutnya, semua itu merupakan efek dari network externalities di mana semakin banyak koneksi terjadi akan meningkatkan value perusahaan dan juga pengguna. “Paling mudah melihat valuasi perusahaan terekspresi ke dalam harga saham,” katanya. (Baca: Kecepatan internet Indonesia)
Sebelumnya, lembaga penelitian OpenSignal dalam Global State of Mobile Networks untuk periode Agustus 2016 menyatakan kecepatan rata-rata mobile broadband di Indonesia hanya 5,73 Mbps. Sementara ketersediaan mobile broadband di Indonesia dianggap sudah sekitar 82,23% dengan mengandalkan teknologi 3G.(id)