CARITA (IndoTelko) – Setelah kelar menguji jaringan di pantai Karang Bolong, kami langsung bergegas menuju titik uji berikutnya, yakni Pantai Pasir Putih, Carita. Target kami adalah sebelum matahari terbenam, kami sudah tiba di titik uji terakhir yakni Kawasan Pulau Umang yang letaknya paling ujung barat Pulau Jawa.
Perjalanan dari Karang Bolong memakan waktu kurang dari 1 jam. Uji jaringan di pantai Pasir Putih, Carita ini kami lakukan pada Rabu 9 November 2016 pukul 10.50 Wib.
Uji jaringan di titik uji ketiga pada hari kedua ini masih mengandalkan 3 aplikasi uji. SpeedTest, Sensorly, dan nPerf yang sebelumnya sudah kami benamkan di ponsel Lenovo Vibe K-5 Plus yang menjadi perangkat uji jaringan kali ini.
Ponsel Lenovo Vibe K-5 Plus yang kami andalkan ini sudah berfitur dan punya teknologi mutakhir dan sangat mumpuni khususnya saat beroperasi di jaringan 4G.
Prosesornya sudah 4 otak alias quadcore dan memori atau RAM sebesar 3Gb. Jeroan itulah yang membuat dukungan maksimal terhadap kekuatan jaringan yang diberikan operator terutama di jalur 4G (baca juga : Hasil Uji Lenovo Vibe K-5 Plus).
Daya tangkap sinyal
Sama seperti proses pengujian di titik km 13,5, kawasan Karawaci, titik km 43, titik uji kota Serang, Pelabuhan Merak, kota Cilegon, pantai Anyer, dan pantai Karang Bolong, sebelum pengujian dilakukan, langkah awal yang kami lakukan adalah melihat sinyal yang terdeteksi di layar ponsel.
Dari lima operator seluler yang kami uji, hanya Smartfren saja yang indikatornya menunjukkan kekuatan teknologi 4G. Indokator sinyal di ponsel yang terselip sim card smartfren ini bahkan nampak full bar. Artinya Smartfren bisa tampil sempurna dengan 4G nya di kawasan ini.
Sementara 4 operator lainnya hanya memberikan layanan 3G yang memiliki kekuatan akses berbeda-beda dengan teknologi yang terdiri dari UMTS dan HSPA+.
4G Smartfren tak istimewa
Indikator sinyal Smartfren boleh menunjukkan jaringan 4G. Namun kinerja dan kekuatannya termasuk kurang bertaji. Hasil pengujian dengan tiga aplikasi uji, ketiganya menunjukkan kecepatan download tak lebih dari 15 Mbps. Pun kekuatan unduhnya, hanya dikisaran 9 Mbps, kecuali hasil uji di nPerf yang punya daya upload rata-rata sebesar 10 Mbps.
Pengujian Smartfren yang kami lakukan, selain dengan ketiga mesin uji tersebut, juga dengan berselancar ke dunia maya baik browser, jejaring sosial, youtube, dan juga video streaming.
4 Smartfren (idt)
Adu kuat trio GSM
Di titik uji pantai Carita ini, kami memfokuskan ketangguhan jaringan milik Trio GSM alias 3 operator besar, Indosat, Telkomsel dan XL. Ketiganya sama-sama hanya mampu menyuguhkan 3G dan sama-sama merasa punya kekuatan akses data yang baik.
Hasil pengujian ketiga operator ini, Telkomsel berada di barisan paling depan dengan kekuatan unduh pada aplikasi Sensorly sebesar 18,23 Mbps dan kekuatan upload nya sebesar 3,55 Mbps. Di SpeedTest, kecepatan unduhnya mencapai 16,71 Mbps dan kekuatan uploadnya hingga 3,05 Mbps. Sedangkan di aplikasi nPerf, kekuatan unduh maksimalnya mencapai 15,34 Mbps dan unduh sebesar 4,19 Mbps.
Telkomsel Digdaya (idt)
Akses dan kecepatan nomor dua adalah milik XL. Operator milik Malaysia Telecom ini masing-masing punya kekuatan unduh di tiga aplikasi uji antara lain : Sensorly 12,87 Mbps, SpeedTest 15,00 Mbps, dan nPerf berkekuatan 12,00 Mbps. Pun akses uploadnya. Di Sensorly, XL punya kecepatan upload hingga 2,09 Mbps, SpeedTest sebesar 2,90 Mbps, dan nPerf 2,70 Mbps.
Runner up, XL (idt)
Sementara operator paling akhir adalah Indosat. Kecepatan jaringan 3G Indosat kalah cepat dibanding XL. Indosat hanya mampu menguntit jaringan XL dan Telkomsel di posisi akhir baik dari sisi unduh dan upload.
Kekuatan unduh Indosat dengan aplikasi Sensorly mencapai angka 7,12 Mbps dengan kecepatan upload hingga 2,69 Mbps. Pun di aplikasi SpeedTest, kecepatan akses unduh Indosat masih tertinggal jauh ketimbang XL dan Telkomsel. Kecepatannya hanya mencapai 8,06 Mbps dan proses upload hingga 1,04 Mbps.
Mengekor, XL dan Telkomsel (idt)
Di titik uji Carita ini bisa ditarik kesimpulan bahwasanya Trio GSM sama-sama belum menyuguhkan jaringan 4G. Padahal keberadan pantai-pantai di kawasan itu mulai dari Anyer hingga Tanjung Lesung sangat membutuhkan koneksi internet yang mapan. Bukan sekedar ada sinyal dan jaringan, namun kinerjanya memble.(sg)