JAKARTA (IndoTelko) - Operator telekomunikasi bisa dikatakan telah menerapkan status siaga satu bagi jaringannya dalam menghadapi lonjakan trafik komunikasi jelang hari Lebaran 2017.
"Kalau dilihat dari kunjungan ke semua Network Operation Center (NOC) milik operator seluler, mereka sudah sangat siap menghadapi lonjakan trafik Lebaran. Bahkan, dari kunjungan dua hari ini ada beberapa operator yang sudah mulai naik trafiknya di luar Jakarta," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kala mengunjungi NOC milik operator mulai 22-23 Juni 2017.
NOC operator yang dikunjungi mulai dari Indosat Ooredoo, Net1 Indonesia, Telkom, Telkomsel, XL, Tri Indonesia, dan Smartfren.
Rudiantara didampingi manajemen TelkomGroup memantau trafik seluler
Diungkapkannya, operator pun sudah belajar dari kasus kemacetan yang luar biasa di pintu keluar Tol Brebes atau dikenal dengan Brexit pada lebaran 2016. "Operator sudah pasang mobile BTS di pintu keluar dan perkuat coverage di sejumlah ruas jalan darurat atau Tol Fungsional," ulasnya.
Rudiantara bersama manajemen Tri Indonesia
Dikatakannya, secara industri layanan data sudah naik di atas 50%. "Masyarakat larinya sudah ke data. Dari sisi teknologi, telephone atau voice pun lewat layanan data; whatsapp call, line, dan lain-lain lewat aplikasi. Habbit masyarakat sekarang mainnya main data. Data paling banyak volumenya adalah video,” jelasnya.
Diprediksinya, jika tren ini berlanjut pergeseran teknologi 2G ke 4G tak bisa lagi dihindari.
Rudiantara di NOC Smartfren
“Sebentar lagi 2G akan hilang karena biaya untuk deliver data dengan 2G puluhan kali lebih mahal daripada 4G. Apalagi di 2019 harga ponsel 4G yang buatan dalam negeri ada yang 400-an ribu. Sudah murah, ngga ada lagi dibandingkan antara smartphone 4G dan 2G, ngga ada artinya, kita bicara tahun 2019 atau 2020 nanti. Pada tahun itu daya beli masyarakat sudah meningkat dan operator akan fokus kepada 4G karena ongkos untuk data lebih murah,” tutupnya.(id)