LAMPUNG (IndoTelko) – Kehadiran akses telekomunikasi khususnya teknologi broadband di kota-kota besar di Tanah Air ternyata berpengaruh besar terhadap peningkatan denyut nadi perekonomian masyarakat sekitar. Setidaknya ini yang dirasakan para penopang kehidupan di sekitar pantai.
Betapa tidak, kawasan yang sebelumnya minim akses Internet, kini bisa dengan mudah masuk ke dunia digital yang makin tanpa batas ini. Tak tanggung-tanggung, jalur broadband disediakan oleh para operator untuk masyarakat sekitar. Seperti halnya di kawasan wisata Pasir putih, Lampung Selatan.
Destinasi wisata andalan Kabupaten paling ujung pulau Sumatera ini yang juga dekat dengan ibukota propinsi sudah bisa berbangga. Kawasan wisata yang sebelumnya minim sinyal operator, saat ini justru mendapatkan akses yang cukup baik bahkan mutakhir. Selain operator XL, semua penyedia layanan seluler sudah menyuguhkan 4G.
Hal ini dibuktikan oleh tim IndoTelko pada Minggu, 30 Juli 2017. Dengan menggunakan berbagai jenis dan merek ponsel, proses uji jaringan di kawasan Pasir Putih ini berjalan dengan baik. Iphone 7 Plus, Lenovo P2 Turbo, Huawei P9 Lite, Asus Zenfone 3, dan Sony Xperia Z3 saling dukung dengan aplikasi penguji SpeedTest, Sensorly, dan nPerf untuk mendapatkan akses yang maksimal.
Hasilnya, tiga operator yakni Indosat, Tri, dan Telkomsel mampu menembus kecepatan akses data lebih dari 10 Mbps. Hasil uji maksimal kami dapatkan menggunakan aplikasi SpeedTest. Indikator LTE sangat jelas di ponsel yang tersemat simcard Indosat M3. Angka kecepatan unduh operator satu ini mencapai 10,21 Mbps. Dukungan akses uploadnya mencapai 8,16 Mbps.
Sementara operator Tri menunjukkan kekuatan dua kali lipat dari Indosat. Angka kecepatan unduh Tri di kawasan pantai ini mencapai 20,29 Mbps dengan akses upload nya mencapai 6 Mbps. Sedangkan Smartfren yang juga menangkap sinyal LTE menunjukkan angka unduh maksimal 3,10 Mbps. Lalu Telkomsel yang punya akses unduh hingga 35,56 Mbps dengan kekuatan upload 7,55 Mbps.
Kekuatan akses data berkecepatan tinggi ini betul-betul dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya wisatawan. Mereka bisa langsung mengupload foto dan video hasil dokumentasi kala berlibur. “Sudah setahun terakhir ini ponsel saya selalu aktif dan sinyal full bar,’ ujar Sulaiman, wisatawan yang kerap berkunjung ke pantai ini setidaknya setahun 1-2 kali. Alhasil ia pun dapat dengan mudah berkirim gambar dan video ke sanak keluarga di seberang pulau Jawa.
Begitu pula imbas dari keberadaan pedagang-pedagang cinderamata dari hasil kerang di laut. Kebanyakan mereka sekarang tidak perlu khawatir dagangannya tidak laku. Target pasar para pedagang semakin luas dengan adanya akses internet berkecepatan tinggi.
“Jualan secara online juga bisa kami layani. Asalkan ongkos kirim ditanggung pembeli,” kata Yati salah seorang pemilik warung di sekitaran pantai.
Selain menjual makanan dan minuman, Yati pun menawarkan berbagai hasil kerajinan tangan masyarakat dari hasil laut.
Menurutnya, menjual barang di lokasi dan menawarkan via online menjadi srategi yang dilakukannya. Di sinilah posisi operator berperan. Adanya akses internet, mempermudah para pedagang menawarkan dagangannya meski tanpa memiliki toko. Dan broadband membuat semuanya jadi mudah. (sg)