DENPASAR (IndoTelko) – Setelah beberapa waktu lalu Tim IndoTelko menelusuri perbatasan negara dan antar pulau di Sumatera (utara dan Selatan) hingga Banten, kini kami beralih sasaran menuju kawasan perbatasan di Indonesia Tengah. Tepatnya wilayah Nusa Tenggara Timur yang notabene berbatasan dengan Negara Timor Leste.
Perjalanan kami mulai dari Jakarta dengan sasaran pertama adalah Timor Leste tepatnya kota Dili.
Kawasan ini kami pilih dengan beberapa alasan. Pertama karena di sinilah terdapat satu perusahaan telekomunikasi selular yang berbendera merah putih bernama Telkomcel yang merupakan anak perusahaan Telkom Group.
Alasan kedua adalah lantaran perbatasan Timor Leste dan NTT (Atambua) merupakan kawasan yang sangat penting bagi NKRI dimana kedaulatan Indonesia harus dipertahankan. Dan tentunya akses telekomunikasi menjadi kebutuhan utama meski pengguna nya sangat minim.
Ketiga, kami memilih wilayah NTT mulai dari Atambua, Kupang, hingga Labuan Bajo, karena wilayah ini kini menjadi sorotan dunia karena sektor pariwisatanya. Siapa tak kenal Pulau Komodo yang menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia dan viral di media sosial.
Transit di Denpasar
Untuk mencapai kawasan Timor Leste tidak mudah. Penerbangan yang kami tempuh mengharuskan transit terlebih dahulu satu malam di Denpasar, Bali. Kami mulai terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 16.15 Wib dan tiba di Denpasar pukul 19.00 waktu setempat.
Tentu saja kami tak menyia-nyiakan waktu saat transit di Bandara Ngurah Rai. Kami pun mencoba memantau kondisi jaringan telekomunikasi di salah satu bandara yang merupakan wajah Indonesia di dunia internasional.
Seperti biasa kami mencoba akses internet lima operator sekaligus. Dalam perjalanan kali ini kami ditemani Ponsel Asus Zenfone 4 Max Pro yang kelima ponsel tersebut sudah terselip simcard lima operator Indosat, XL, Telkomsel, Tri, dan Smartfren via Modem M3Y.
Lagi-lagi kami punya alasan mengapa Asus Zenfone 4 Max Pro ini yang kami pilih. Ada dua alasan mendasar mengapa kami ditemani ponsel berbandrol 2,9 jutaan ini. Pertama karena baterainya super power. Asus ini dibekali baterai 5000 mAh dan mampu bertahan standby hingga 46 hari. Dan hasil pengujian nonstop dengan memutar video youtube, ponsel ini mampu menyuplai video dan film lebih dari 18 jam.
Alasan kedua, ponsel ini cocok menemani kami untuk mengabadikan momen-momen keren di destinasi wisata yang kami lewati dan kunjungi. Hal ini karena kamera Asus Zenfone 4 Max sudah dual kamera. Kamera utama berukuran 16 MP dengan aperture F/2.0 dan fast autofocus. Kamera kedua berukuran 5 MP punya kemampuan wide angle 120 derajat.
Proses Uji Baterai
Kekuatan Jaringan
Kami melakukan pengujian jaringan pada Minggu, 24 September 2017 pukul 19.00 waktu Indonesia tengah. Pengujian ini berada persis di kawasan terminal kedatangan domestik.
Hasil pantauan kami lewat layar ponsel Asus Zenfone 4 Max Pro ini bahwa semua operator sudah menyuguhkan jaringan 4G. Dan kondisi sinyal kelima operator ini pun tergolong baik. Rata-rata berada di atas 2 bar dari 4 bar indikator sinyalnya.
Berikut hasil uji kecepatan akses data baik unduh maupun upload yang berhasil kami lakukan dengan satu aplikasi Speed Test. Jaringan Indosat punya kekuatan unduh 4,50 Mbps dan upload 0,70 Mbps. Smartfren berkekuatan 8,53 Mbps dan upload 9,13 Mbps.
Telkomsel punya kekuatan unduh 18,05 Mbps dan upload 7,95 Mbps, Tri berkekuatan unduh 15,14 Mbps dan upload 14,77 Mbps. Sementara Xl berkekuatan unduh di angka maksimal 6,58 Mbps dan upload 11,83 Mbps. (sg)
Ini video proses uji jaringan di kawasan Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali :