MATARAM (IndoTelko) – Setelah istirahat sejenak dan melakukan pengukuran kekuatan jaringan seluler di Bandara Lombok, kami pun bergegas menuju penginapan.
Area Jalan Panca Usaha kota Mataram jadi pilihan kami untuk mencari hotel untuk bermalam. Kawasan ini kami pilih lantaran Jalan Panca Usaha merupakan salah satu daerah strategis dan kawasan tersibuk di Mataram. Persis seperti di Bandara Lombok. Kawasan ini juga terlihat kehidupan yang ramai. (baca : Jaringan di Bandara Lombok)
Di daerah ini terdapat beberapa hotel terbaik yang biasanya dikunjungi tamu-tamu dari luar kota atau mancanegara. Sebut saja Aston hotel, Lombok Raya hotel, Handika hotel “Boutique Garden”, dan lain sebagainya. Selain itu juga dekat dengan mall kebanggaan masyarakat Mataram, Mall Mataram.
Setelah makan siang di sebuah resto yang menawarkan menu Ayam Taliwang, kami pun bergegas menuju hotel. Handika Boutique Garden yang kami pilih. Ornamen dan arsitektur hotel ini penuh dengan nuansa ukiran kayu jati dan beberapa jenis kayu berkualitas lainnya.
Ternyata hampir seluruh perkakas di hotel ini bisa dibeli alias dijual. Mulai dari tempat tidur, meja kursi, lemari, dan lain sebagainya. Ini yang membuat hotel Handika mendapat embel-embel sebagai Boutique Garden.
Area strategis
Sambil beristirahat setelah mengalami perjalanan panjang mulai dari Jakarta hingga kawasan Panca Usaha, kami menuju pusat perbelanjaan untuk melengkapi berbagai kebutuhan selama kami bermalam.
Mall Mataram yang dipilih. Bagian belakang mall ini tembus ke jalan Panca Usaha. Sehingga kami pun cukup menyeberang jalan saja untuk masuk ke mall ini.
Hari Sabtu alias akhir pekan, membuat kawasan sekitar Panca Usaha begitu padat namun tidak seekstrim ibukota yang mengalami kemacetan di jalan raya.
Lokasi strategis ini tentunya punya fasilitas yang tergolong lengkap. Selain pusat perbelanjaan dan kuliner, kawasan ini pun terbilang bersahabat bagi para tamu atau pun masyarakat asli Mataram.
Selain taksi dan angkutan massal lainnya, Mataram juga sudah disinggahi angkutan online. Kami pun merasakan dan menikmati fasilitas kendaraan roda empat yang bisa dipesan lewat aplikasi ini. Biaya murah dan bak naik kendaraan pribadi.
Fasilitas dan infrastruktur yang mesti ada dan berkualitas adalah akses telekomunikasi. Tak sekedar akses komunikasi suara atau voice, tapi kebutuhan akses data alias internet sudah jadi kebutuhan wajib.
Semua jaringan 4G
Dari hasil penasaran kami terhadap akses seluler di Mataram langsung terjawab dengan melihat indikator dari lima ponsel dan lima operator seluler yang kami siapkan. Smartphone Lenovo P2 Turbo, Asus Zenfone 4 Max, Asus Zenfone 4 Max Pro, Huawei Nova 2i, iphone 7 plus, dan modem Andromax M3Y menunjukkan bahwa sinyal yang tertangkap semuanya 4G.
Seluruh operator seluler antara lain Indosat, Smartfren, Telkomsel, Tri, dan XL semuanya stabil di jalur 4G. Indikator sinyal kelimanya terlihat stabil dan tak ada indikasi sinyal yang turun naik.
Kami pun melanjutkan pemantauan jaringan ke proses uji kecepatan akses data dari masing-masing operator. Pengujian jaringan ini meliputi uji keluar masuk berbagai portal, pemutaran video di youtube, dan juga bermain game online.
Ada dua aplikasi pengujian yang kami gunakan, SpeedTest dan Sensorly. Pengujian kami lakukan pada Sabtu, 5 Mei 2018 pukul 16.30 WIT.
Pengujian pertama menggunakan aplikasi SpeedTest. Hasilnya secara umum cukup memuaskan terutama bagi XL dan Telkomsel. Kedua operator ini mampu menopang kinerja ponsel untuk menjalankan aktifitas browsing, nonton video youtube hingga mengupload video dari hasil rekaman kamera ponsel dengan resolusi cukup besar.
Kekuatan unduh Telkomsel mencapai angka maksimal 30,7 Mbps dan upload 16,2 Mbps dengan ping 47ms. Sementara XL menguntit rapat dengan kekuatan unduh mencapai 30,1 Mbps, upload 21,2 Mbps, dan ping 56ms.
Baik XL maupun Telkomsel sama-sama punya kemampuan mumpuni terutama kala diuji memutar video Youtube. Keduanya berjalan baik dan lancar tanpa buffering.
Sedangkan di lapis kedua ada Tri, Smartfren dan Indosat. Tri yang dalam beberapa kali kami melakukan uji jaringan ke berbagai kota di Tanah Air tak mampu berbuat banyak, justru di kawasan Panca Usaha menjadi operator ketiga tercepat untuk urusan pengunduhan. Tri punya kekuatan unduh mendapai 7,86 Mbps, upload 15,3 Mbps dan ping 68ms.
Disusul Smartfren yang berkekuatan unduh diangka 6,24 Mbps dan upload 13,3 Mbps dengan ping 69ms. Sementara Indosat juga ikut unjuk gigi. Meski kekuatannya hanya 2,91 Mbps untuk kekuatan unduh dan 2,20 Mbps daya uploadnya dengan ping 70ms, Indosat punya kinerja yang baik. Memutar video youtube dan mengupload video juga tak ada kendala.
Kekuatan Sensorly
Hampir tak ada bedanya dengan hasil pengujian SpeedTest. Uji kecepatan dengan aplikasi Sensorly menempatkan Telkomsel dan XL sebagai dua kekuatan teratas untuk urusan ngebut di jalur data. XL berada paling depan dengan kekuatan unduh nya di angka 30,06 Mbps, upload 7,74 Mbps, dan ping 167ms.
Disusul Telkomsel yang punya speed unduh sebesar 24,0 Mbps dengan kekuatan uploadnya di angka 14,2 Mbps dan ping 46ms. Dilakukan beberapa kali pengujian, angka ini lah yang paling tinggi sebagai unjuk kekuatan Telkomsel.
Di tempat ketiga ada Smartfren dengan akses internet via Modem Andromax M3Y nya. Terhubung dengan ponsel Lenovo P2 Turbo, Smartfren unjuk kekuatan unduhnya di angka 11,12 Mbps, upload 11,18 Mbps dan ping 91ms. Daya unduh dan upload Smartfren terlihat stabil di angka 11 Mbps. Pun kala dicoba keluar masuk situs berbeban berat seperti youtube, kinerja ponsel dan modem tak ada kendala.
Lalu Tri yang saat pengujian dengan SpeedTest berada di jajaran 3 besar, harus puas di posisi keempat dengan daya unduh 7,50 Mbps dan upload 10,40 Mbps dengan ping 67ms. Selanjutnya Indosat dengan akses unduhnya sebesar 1,33 Mbps, upload 0,93 Mbps dengan ping 112ms.
Kami menarik kesimpulan bahwa untuk kawasan kota Mataram khususnya di kawasan Panca Usaha ini lima operator sudah menebar sinyak 4G nya. Dan dua operator papan atas Telkomsel dan XL bersaing keras untuk unjuk gigi dalam urusan unduh dan upload.
Namun, biar pun keduanya dalam dua kali uji dengan dua aplikasi berbeda berada di jajaran dua besar tercepat, hasil uji jaringan saat ini tidak bisa dijadikan patokan. Andai pengujia dilakukan di lain waktu yang berbeda, hasilnya bisa berbeda dan kemungkinan besar berbeda. (sg)