MATARAM (IndoTelko) – Menikmati suasana malam di Mataram adalah salah satu bagian yang kami rencanakan dalam perjalanan ke Lombok. Kali ini sasaran kami adalah pusat keramaian di malam hari bagi masyarakat kota Mataram.
Adalah Taman Udayana dan sekitarnya. Kawasan ini dikenal sebagai pusat kuliner malam yang menyuguhkan makanan khas Lombok. Di sinilah masyarakat Mataram melakukan berbagai aktivitas, mulai dari sekedar nongkrong, bermain dengan keluarga, termasuk juga berolah raga.
Tak jauh dari taman ini, kita bisa menjumpai masjid terbesar di kota Mataram. Masjid Islamic Center. Masjid ini berdiri kokoh dan sangat mewah. Memiliki menara bernama “Menara 99” yang memaknai jumlah Asmaul Husna. Selain itu identitas Lombok tak ditinggalkan, dengan ornamen motif batik Sasambo khasnya Nusa Tenggara Barat di bagian kubahnya.
Saat kami berkunjung ke kawasan ini pada Sabtu, 5 Mei 2018 lalu, kebetulan Mataram sedang menyelenggarakan event tingkat dunia Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018. Acara yang di gelar pada 4-9 Mei 2018 itu merupakan event dua tahunan bagi angkatan bersenjata beberapa negara untuk melakukan latihan gabungan.
Adanya kegiatan ini membuat kawasan Islamic Center dan sekitarnya menjadi lebih ramai oleh lalu lalang kendaraan para tamu peserta angkatan laut dari berbagai negara. Imbasnya pun sangat terasa dalam aktivitas pengunjung di kawasan ini.
Akses kendaraan di area Islamic Center dan sekitarnya pun mesti dilakukan buka buka tutup. Ini berlaku siang maupun malam hari.
Telekomunikasi
Tim IndoTelko pun merasakan denyut kegiatan kelas dunia ini. Malam hari kala kami berada di kawasan ini, arus lalu lintas pun beberapa kali mesti dialihkan. Pun di siang hari. Kendaraan keluar masuk area Islamic Center terasa sibuk.
Kesibukan di kawasan ini membuat kami penasaran terkait akses telekomunikasi. Biasanya makin banyak pengguna akses telekomunikasi seluler, akan berpengaruh pula terhadap kualitas layanan yang diterima. Apalagi pengunjung yang datang bisa jadi memanfaatkan jalur roaming internasional di Indonesia atas operator yang mereka gunakan dari negara asal.
Seperti biasa, dengan di temani perangkat ponsel cerdas yang mumpuni, Lenovo P2 Turbo, Asus Zenfone 4 Max, Asus Zenfone 4 Max Pro, Huawei Nova 2i, iphone 7 plus, dan modem Andromax M3Y kami kembali menguji kekuatan jaringan dan akses data seluruh operator seluler.
Dua aplikasi yang menemani kami adalah SpeedTest dan Sensorly. Keduanya jadi andalan setiap kali kami melakukan uji jaringan. Proses yang cepat dan hasil yang akurat, membuat kami setia menggunakan keduanya.
Jaringan 4G maksimal
Di kawasan ini ternyata empat operator seluler sudah menebar sinyal 4G nya. Hanya Indosat yang tertangkap dengan sinyal HSDPA. Indikator sinyal di masing-masing ponsel menunjukkan tangkapan yang sempurna. Indikator sinyal terlihat hampir full bar baik 4 operator dengan sinyal 4G dan Indosat dengan HSDPA nya.
Sesuai rencana kami, pengujian jaringan yang kami lakukan hanya melibatkan jaringan dengan sinyal 4G saja. Artinya dalam proses uji kali ini kami tidak melibatkan Indosat untuk diikutkan dalam pengukuran kecepatan data. Pengujian ini kami lakukan pada Sabtu/5 Mei 2018 pukul 21.00 WIT.
Pengujian pertama kami gunakan aplikasi SpeedTest. Dari empat operator ini, secara urut kecepatan akses data baik unduh maupun upload terdiri dari Telkomsel, Smartfren, Xl, dan Tri.
Telkomsel berada di kecepatan maksimal unduh 23,7Mbps, sedangkan kekuatan uploadnya ada di angka 14,5 Mbps dengan ping 50ms. Keluar masuk berbagai situs berita berjalan baik. Begitu pula saat digunakan untuk bermain game online, tidak ada kendala.
Penasaran dengan kemampuan operator Telkomsel untuk memutar video berdurasi 1 jam lebih di youtube, kami pun berburu salah satu video yang ada di situs ternama ini, Hasilnya kekuatan akses data Telkomsel memang berjalan baik. Pemutaran video tidak ada jeda berarti dan lancar jaya.
Kekuatan di peringkat kedua adalah milik Smartfren. Akses data operator ini di kategori unduh sebesar 22,8 Mbps, dan kecepatan upload di angka 12,6 Mbps dengan ping 64ms.
Pun saat diuji layaknya pengujian Telkomsel, Smartfre pun tak kalah sangar dengan Telkomsel. Memutar video tidak ada kendala atau pun jeda yang berarti.
XL dengan kekuatan unduhnya 6,59 Mbps dan upload 5,81 Mbps dengan ping 77ms, juga tak mau kalah dengan dua operator teratas. XL pun sanggup diajak menonton video Youtube dengan citarasa dan kelancaran yang sama.
Sedangkan Tri yang punya kecepatan internet di posisi terakhir dengan kecepatan unduh 3,62 Mbps, upload 13,4 Mbps, dengan ping 74ms termasuk stabil. Keluar masuk situs berita tidak ada kendala. Meskipun kala diajak masuk situs Youtube ala tiga operator sebelumnya, Tri bekerja kurang maksimal. Pemutaran video lebih banyak buffering atau jeda.
Pengukuran Sensorly
Hasil tak jauh berbeda kala kami melakukan pengujian dengan aplikasi Sensorly. Posisi peringkat tercepat pun masih seperti hasil uji SpeedTest. Bahkan Telkomsel makin Joss dengan kekuatan unduhnya yang meningkat.
Berikut hasil uji akses data dengan Sensorly : Telkomsel kecepatan unduh 22,1 Mbps, upload 8,2 Mbps, dengan ping 74ms. Smartfren unduhnya 12,23 Mbps, upload 2,97 Mbps, dengan ping 106ms. Disusul XL dengan kekuatan unduh 6,41 Mbps, upload 5,51 Mbps, dengan ping 94ms. Terakhir Tri dengan kekuatan unduh 6,36 Mbps, upload 5,48 Mbps, dengan ping 101ms.
Melihat angka hasil pengujian lewat dua aplikasi ini, kami bisa menarik kesimpulan bahwa sinyal dan jaringan seluler 4 operator Telkomsel, Smartfren, XL, dan Tri tergolong stabil. Pengujian dengan SpeedTest maupun Sensorly hasilnya tidak berbeda jauh.
Namun tetap saja mesti menjadi catatan dan digaris bawahi bahwa hasil pengujian ini tidak menjamin kondisi yang sama akan didapat bila melakukan pengujian yang sama di waktu yang berbeda. Bisa jadi hasilnya lebih kencang atau justru melorot.
Intinya bahwa hasil uji di kawasan Islamic Center Mataram dan Taman Udayana tidaklah mutlak. Semuanya tergantung sinyak yang ditangkap kala proses uji di lakukan.
Nantikan pengujian jaringan selanjutnya di destinasi digital selanjutnya, kebanggaan masyarakat Lombok, Pasar Pancingan. (sg)