LOMBOK (IndoTelko) – Hari kedua kami berada di Lombok, perjalanan kami lanjutkan ke satu destinasi wisata digital yang sayang untuk dilewatkan, Pasar Pancingan.
Bisa dibilang Pasar Pancingan adalah destinasi utama yang harus kami kunjungi kala berada di Lombok. Dan kami pun merekomendasikan destinasi wisata digital yang alami dan tidak berbau pantai ini untuk dikunjungi bagi siapa saja yang berakhir pekan di Lombok.
Terletak di Jalan Bilebante, Pringgarata, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), atau sekitar 35 menit dari Bandara Internasional Lombok.
Pasar Pancingan ini merupakan salah satu destinasi digital yang pertama resmi dijalankan oleh Generasi Pesona Indonesia (Genpi). Kala itu ada tujuh destinasi digital yang dijadikan oleh Kementerian Pariwisata sebagai destinasi percontohan.
Jadwal buka destinasi wisata yang instagramable ini hanya di hari minggu dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 waktu Lombok. Namun biasanya jadwal tersebut kerap “meleset”. Pasalnya jumlah pengunjung yang semakin siang semakin banyak, suguhan hiburan dan atrkasi yang memikat, dan nikmatnya makanan-makanan khas yang dijajakan di pasar kulinernya, membuat jadwal tutup nya lebih fleksibel.
Kala tim IndoTelko berkunjung ke Pasar Pancingan pada Minggu, 6 Mei 2018 lalu, pukul 12.00 pun belum ada tanda-tanda Pasar Pancingan ini sepi dan tutup. Pengunjung yang rata-rata kaum milenial ini keluar masuk, pergi dan datang silih berganti untuk menikmati destinasi digital ini.
Daya tarik
Apa sih yang menjadi daya tarik Pasar Pancingan ini dan membuat orang ingin selalu kembali? Tentu saja spot-spot foto yang instagramable, hiburan dan permainan tempo dulu, atraksi-atraksi unik dari berbagai komunitas yang ada di Lombok, dan juga wisata kuliner. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan jajanan pasar khas Lombok yang sangat nikmat.
Uniknya, pengujung yang ingin membeli makanan di area Pasar pancingan ini, mesti menukarkan uang rupiah dengan alat tukar lain yang telah disediakan pihak pasar. Rupiah tidak berlaku di pasar ini.
Berbagai spot-spot foto yang ada di destinasi digital ini membuat pengunjung betah berlama-lama. Suasana persawahan yang masih alami dan tidak melulu laut layaknya wisata andalan Lombok, menjadikan pembeda kala kita berkunjung ke Lombok.
Selain itu, para pedagang makanan khas Lombok yang terdiri-dari ibu-ibu penduduk sekitar tampil dengan pakaian khas Lombok lengkap dengan pelayanannya yang super ramah.
Pengelola pasar ini memang mengutamakan masyarakat sekitar untuk diberdayakan memajukan destinasi wisata daerah tempat tinggalnya.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Pasar Pancingan untuk berkembang dan diakui oleh berbagai pihak. Beberapa kerjasama yang melibatkan perguran tinggi di kawasan Lombok menjadi nilai lebihnya.
Generasi Milenial dari kampus-kampus salah satu kunci sukses Pasar Pancingan. Pengakuan dari berbagai pihak pun pelan-pelan muncul lewat berbagai dukungan. Sponsorship untuk kemajuan destinasi ini sudah mulai nyata. Bahkan Pasar Pancingan adalah satu-satunya destinasi digital yang sudah mampu mendapatkan sponsor dari berbagai isntitusi.
Akses Internet
Sebagai destinasi wisata yang instagramable, Pasar Pancingan mestinya sudah di cover oleh jaringan telekomunikasi terutam akses data. Tim IndoTelko pun mencoba menelusuri keberadaan sekaligus kekuatan jaringan telekomunikasi di sini.
Seperti biasa, kami ditemani 5 ponsel cerdas kelas atas yang mampu bekerja maksimal. Lenovo P2 Turbo, Asus Zenfone 4 Max, Asus Zenfone 4 Max Pro, Huawei Nova 2i, iphone 7 plus, dan modem Andromax M3Y dari Smartfren.
Hasilnya, hanya ada tiga operator yang sudah menebar sinyal 4G nya. Indikator sinyal di 3 ponsel yang terselip simcard Telkomsel, XL, dan modem Adromax M3Y menunjukkan sinyal 4G. Sedangkan dua operator lainnya Tri dan Indosat sinyalnya kurang maksimal, turun naik bahkan kerap blank spot.
Kami mencoba mengukur kekuatan akses data tiga operator ini. Dua aplikasi uji SpeedTest dan Sensorly kami gunakan untuk mengukur kecepatan unduh dan upload data.
Proses uji yang kami lakukan meliputi keluar masuk situs ternama, menonton video di youtube, termasuk melakukan upload foto dan video ke jejaring sosial. Pengujian jaringan ini kami lakukan pada Minggu, 6 mei 2018 pukul 9.45 WIT.
XL menjadi operator paling kuat daya unduh dan uploadnya. Dua aplikasi uji yang kami gunakan sama-sama memenangkan XL. Di susul Tekomsel yang punya akses unduh lebih baik ketimbang kekuatan uploadnya.
Hasil dua aplikasi
Pengukuran dengan aplikasi SpeedTest menunjukkan ketiga operator sangat maksimal menyuguhkan layanan 4G. Keluar masuk situs termasuk memutar video di youtube dalam durasi lebih dari 1 jam berjalan lancar. Baik Smartfren, Telkomsel, dan XL sama-sama mampu beroperasi tanpa ada jeda atau buffering.
Kekuatan Smartfren di pengunduhan mencapai angka maksimal 5,57 Mbps, upload 8,18 Mbps, dengan ping 65ms. Sedangkan Telkomsel punya kekuatan unduh 7,78 Mbps, upload 1,20 Mbps, dengan ping 52ms. Sementara XL berkekuatan download 29,2 Mbps dan upload 21,1 Mbps, dengan ping 78ms.
Hasil tak jauh berbeda kala kami menggunakan Sensorly. Urutan siapa yang paling tangguh dari ketiganya sama dengan hasil uji di SpeedTest. XL menjadi yang tercepat dengan kekuatan download 16,43 Mbps dan upload 17,16 Mbps, dengan ping 99ms. Disusul oleh Telkomsel yang punya kekuatan unduh 8,5 Mbps, upload 0,7 Mbps, dengan ping 234ms. Sementara kekuatan Smartfren di pengunduhan mencapai angka maksimal 5,48 Mbps, upload 4,90 Mbps, dengan ping 100ms.
Coverage area menjadi kunci dari akses telekomunikasi di kawasan Pasar Pancingan ini. Keberadaan Smartfren, Telkomsel, dan XL di kawasan ini sangat mendukung berkembangnya Pasar Pancingan.
Dengan akses internet yang mumpuni dan cepat, perkembangan Pasar Pancingan yang memang lahir dan besar serta diharapkan berkembang melalui sosial media akan lebih cepat. Jepret, upload, dan viralkan. Sehingga berkat 4G, Pasar Pancingan jadi go digital. (sg)
Simak video uji jaringan nya :