JAKARTA (IndoTelko) – OpenSignal menyatakan Jakarta sebagai kota dengan kecepatan mobile broadband terendah diantara ibukota yang ada di negara Asia Timur untuk periode Maret-Mei.
Dalam laporan tersebut, OpenSignal menganalisa kecepatan mobile broadband (3G dan 4G) di 12 ibukota di Asia Timur seperti Seoul, Singapura, Taipei, Yangong, Tokyo, Ho Chi Minh City, Hong Kong, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Phnom Penh, dan Jakarta.
Ke-12 kota ini dianggap masing-masing mewakili pusat ekonomi besar dari negaranya. Seoul dan Singapura menjadi jawara dalam laporan OpenSignal dengan kecepatan unduh rata-rata lebih dari 45 Mbps. Itu menjadikan mereka bukan hanya kota tercepat di Asia Timur, tetapi juga kota tercepat di dunia.
Di bawah kedua kota ini ada kelompok dengan kecepatan pengunduhan 4G lebih dari 25 Mbps. Taipei Yangon, Ho Chi Minh City, dan Tokyo masuk dalam kelompok ini.
Hal yang mengejutkan tentu Ho Chi Minh City (Vietnam) dan Yangon (Myanmar) baru meluncurkan layanan 4G komersial dalam dua tahun terakhir.
Pengelompokan terakhir adalah kota-kota dengan kecepatan unduh 4G rata-rata di atau di bawah rata-rata global 16,9 Mbps. Hong Kong bergabung dengan metropolitan Asia Tenggara Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Phnom Penh, dan Jakarta dalam kategori ini.
Infografis oleh OpenSignal
Khusus Jakarta, kecepatan unduh 4G hanya di 9 Mbps dan unggah dikisaran 4,9 Mbps, sehingga kota ini berada di posisi paling buncit.
Sebelumnya, OpenSignal mengeluarkan laporan tentang kondisi terkini dari layanan 4G di Indonesia untuk periode 1 Februari hingga 1 Mei 2018. Dalam laporan itu dinyatakan semua operator Indonesia masih jauh di bawah rata-rata pengunduhan 4G global yaitu 16,9 Mbps.
Hasil laporan ini sempat mengundang perdebatan antara Telkomsel dan Smartfren karena posisi jawara diraih Smartfren.(Baca: Laporan OpenSignal)
Telkomsel memenangkan penghargaan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan 4G OpenSignal, rata-rata 12,9 Mbps dan 7,3 Mbps untuk masing-masing kategori. (Baca: Telkomsel dan Smartfren di OpenSignal)
OpenSignal berkesimpulan, meskipun Telkomsel memiliki kecepatan 3G dan 4G yang lebih tinggi dalam pengukuran, namun Smartfren mampu menyediakan koneksi 4G lebih sering kepada pengguna, yang pada akhirnya memberikan keunggulan dalam hasil kecepatan keseluruhan.(id)