JAKARTA (IndoTelko) - Smartfren kembali berhasil mempecundangi Telkomsel dalam adu cepat layanan data yang dilakukan sebuah lembaga riset independen.
Pada Juni 2018, OpenSignal mengeluarkan laporan tentang kondisi terkini dari layanan 4G di Indonesia untuk periode 1 Februari hingga 1 Mei 2018.
Hasilnya, dalam laporan "State of mobile network:Indonesia" terungkap Smartfren menggeser Telkomsel di urutan pertama dalam peringkat kecepatan keseluruhan dengan rata-rata pengunduhan 9,8 Mbps dibandingkan dengan rata-rata pengunduhan Telkomsel 8,4 Mbps.
Laporan OpenSignal ini mengundang perdebatan di industri seluler karena menganggap dicampuraduknya hitungan layanan 3G dan 4G. (Baca: Laporan OpenSignal)
Sementara dalam laporan terbaru yang dikeluarkan nPerf pada 24 Juli 2018, kembali Smartfren mengangkangi Telkomsel.
Dalam laporan diberi tajuk "nPerf Barometer of Mobile Internet Connections in Indonesia" untuk semester pertama 2018 dinyatakan Smartfren telah menyediakan layanan mobile internet terbaik di paruh pertama tahun 2018.
Selama enam bulan pertama tahun 2018, nPerf di Indonesia telah mengumpulkan 319.552 tes, meliputi tes kecepatan, streaming dan browsing.
Dalam laporan itu dinyatakan dengan kecepatan unduh 13,94 Mbps, Smartfren berada jauh dari operator lain.
Telkomsel yang kehilangan tempat pertama, berada di posisi kedua dengan kecepatan unduh 6,27 Mbps, kurang dari dua kali kecepatan Smartfren.
Smartfren berhasil meningkatkan kecepatannya unduhnya 45% dibandingkan 2017, sementara Telkomsel mengalami penurunan secara rata-rata.
Smartfren memiliki kinerja latensi yang sangat baik yang merupakan kriteria penting bagi para gamer.
Dari sisi upload, Telkomsel dan Smartfren bersaing ketat. Kecepatan unggah dari Telkomsel adalah 4,41 mbps, sementara Smartfren di 4,21 Mbps.
XL Axiata dan BOLT! memiliki tingkat kinerja terbaik dalam pengaliran video selama paruh pertama tahun 2018. BOLT! dan Smartfren memiliki tingkat koneksi 4G terbaik di paruh pertama tahun 2018.
Secara keseluruhan, skor dari Smartfren dalam menyelenggarakan mobile internet adalah 25.243 npoin, Telkomsel (21.692 npoin).
Smartfren juga memiliki average success ratio terbaik dibanding Telkomsel dan Bolt! yang sempat mengalami isu di jaringan pada Maret dan mei 2018.
Isu Kapasitas
nPerf menyatakan jika melihat kecepatan unduh, sebagian besar operator seluler memberikan kecepatan yang terbatas untuk penggunaan intensif seperti streaming dalam High Definition.
"Ketika kita melihat kinerja Smartfren, Xl Axiata, Bolt! dan Telkomsel sejak awal Mei, kami melihat bahwa empat operator meningkatkan kinerja mereka dan sangat dekat satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa pertempuran untuk kinerja jaringan akan sulit hingga akhir tahun," tulis nPerf dalam laporan itu.
Dalam laporan itu terlihat pangsa pasar mobile internet masih dikuasai Telkomsel sebesar 37,79%, Indosat Ooredoo (16,86%), XL (14,79%), Tri (11,8%), Smartfren (9,12%), dan Bolt! (9,56%).
Membaca hasil laporan Nperf untuk periode semester I 2018 ini mengingatkan hasil dari Piala Dunia 2018 yang membawa Perancis sebagai jawara. Di Piala Dunia 2018, Perancis adalah jawara, tetapi untuk beberapa penghargaan seperti pencetak gol terbanyak, kiper terbaik, pemain terbaik atau penjaga gawang terbaik tak bisa disapu bersih oleh tim Ayam Jantan itu.
Hal yang sama terjadi dengan Telkomsel, dimana di Indonesia operator ini adalah jawara di layanan seluler dari sisi pengguna dan infrastruktur, tetapi tak bisa menang mutlak kala bicara layanan data.(dn)