JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan operator telekomunikasi terus memulihkan layanan pasca gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa yang terjadi pada Minggu (29/7).
"Sebagian kecil Base Transceiver Station (BTS) milik operator telekomunikasi terkena dampak dan tidak bisa digunakan karena permasalahan pasokan aliran listrik yang terputus. Namun, pada Minggu (29/7) sore hari, seluruh BTS tersebut telah bisa digunakan kembali," kata PLT Kepala Humas Kominfo Noor Iza dalam keterangan (30/7).
Dijelaskannya, kebutuhan komunikasi pascagempa bumi memerlukan perhatian dan penanganan secara khusus, mengingat ada potensi perubahan pola komunikasi dan kebutuhan peningkatan kapasitas pada area-area tertentu yang menjadi titik kumpul warga atau pengungsi serta kebutuhan komunikasi untuk kelancaran penanganan dan pemulihan pascagempa bumi.
"Kominfo menekankan agar kebutuhan layanan telekomunikasi dapat terpenuhi. Karena itu, operator telekomunikasi saat ini terus dalam upaya melakukan pemulihan total," jelasnya.
Diungkapkannya, langkah-langkah yang dilakukan operator adalah mobilisasi genset ke area terdampak gempa bumi untuk mendukung operasional BTS. Mengantisipasi kebutuhan mobile combat BTS untuk kebutuhan komunikasi di area lokasi pengungsian.
Melakukan setting jaringan untuk penigkataan kapasitas layanan suara (voice) untuk mengantisipasi lonjakan trafik voice. Meningkatkan kemampuan jangkauan wilayah layanan LTE (penguatan sinyal) untuk mendukung posko penanganan dan pemulihan pascagempa bumi. Melakukan pengujian lapangan terhadap peningkatan kemampuan jaringan di atas dan jaringan lokasi terdampak.
XL
Vice Presiden XL Axiata East Region Mochamad Imam Mualim menyatakan pasca gempa jaringan dan layanan XL Axiata tetap normal.
Pelanggan dan masyarakat tetap bisa mengakses layanan XL Axiata di seluruh Lombok, termasuk di lokasi-lokasi terdekat dengan pusat bencana. Meski demikian, sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan oleh tim teknis di lapangan, antara lain untuk mengatasi jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tim XL Axiata di Lombok juga telah siap mengirimkan bantuan darurat untuk warga yang menjadi korban, berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat. Termasuk dalam paket bantuan ini adalah penyediaan sarana telekomunikasi dan akses internet gratis.
“Meskipun gempa yang terjadi kemarin cukup kuat di area yang luas, lebih dari 2200 unit BTS XL Axiata di Lombok tetap normal dan beroperasi melayani pelanggan, termasuk BTS yang berada di lokasi paling terdampak bencana yaitu di Kab. Lombok Timur dan sebagian Kab. Lombok Utara. Kami juga telah melakukan cek atas semua menara dan perangkat BTS di area bencana, antara lain di desa-desa kaki Gunung Rinjani, seperti Sembalun, Sajang, Sambik Elen, dan Senaru. Semuanya dalam kondisi baik,” katanya.
Untuk memastikan jaringan dan layanan XL Axiata tetap terjaga, maka tim teknis telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Langkah-langkah tersebut antara lain berupa menyiapkan backup genset portable, memastikan semua genset permanen sudah penuh terisi solar. Hal ini untuk antisipasi jika sewaktu-waktu aliran listrik terputus. Selain itu, tim teknis juga menyiapkan opsi redirect coverage dari site terdekat atau bahkan mengerahkan mobile BTS ke lokasi yang membutuhkan.
Di wilayah Lombok Timur, XL Axiata memiliki sekitar 720 BTS, sebanyak lebih dari 470 di antaranya adalah BTS 3G dan 4G LTE. Sementara itu, di seluruh Provinsi NTB, XL Axiata total memiliki lebih dari 2900 BTS, dengan 790 BTS di antaranya 4G LTE, yang melayani lebih dari 2 Juta pelanggan.(wn)