JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan pasokan listrik yang belum maksimal masih menjadi kendala bagi tiga operator seluler (Telkomsel, Indosat, dan XL) untuk memulihkan layanan di Sulawesi Tengah (Sulteng) pasca gempa bumi dan tsunami.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, sewaktu bencana alam gempa bumi dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, khususnya Palu serta Donggala tanggal 28 September, hanya 12% dari keseluruhan 35.000 BTS yang masih aktif beroperasi.
"Ada dua penyebab BTS tidak dapat berfungsi. Pertama karena kehilangan pasokan listrik dan kedua, karena terdampak getaran gempa bumi maupun tsunami. Posisi penopang BTS miring, roboh dan lain sebagainya. Jadi tidak berfungsi karena tak ada pasokan listrik," ujarnya, pekan lalu.
Ditegaskannya, prioritas yang dilakukan saat ini adalah memberikan pasokan listrik secara optimal ke wilayah terdampak bencana alam di Sulawesi Tengah. Awalnya, pasokan listrik dengan menggunakan genset berbahan bakar solar untuk mengaktifkan sebagian BTS.
Menurutnya, kini secara keseluruhan di tingkat provinsi Sulawesi Tengah telah mencapai 60% BTS yang aktif.
"Karena jaringan telepon seluler susah, sedangkan BNPB, Basarnas dan Korem juga sedang bekerja menyisir korban, kami lengkapi dengan telepon satelit yang tidak bergantung kepada jaringan di darat. Sampai saat ini sudah 65 telepon satelit diserahkan," katanya.
Selain telepon satelit, Kominfo juga memberikan akses internet menggunakan visat yang diberikan ke posko-posko BNPB. Akses jaringan internet tersebut tidak menggunakan fix line seperti biasanya, namun memanfaatkan satelit.
Ditargetkan pada 5 Oktober pasokan listrik yang lebih menyeluruh telah dipasok ke Sulawesi Tengah sehingga BTS yang bisa aktif semakin banyak
"Kalau di Palu mudah-mudahan tanggal 5 Oktober listrik mulai masuk. Pokoknya begitu listrik masuk, jika kondisi tower tidak roboh dan tidak rusak, dalam hitungan 2 sampai 4 jam BTS bisa diaktifkan di Palu dan Donggala," tuturnya.
Bencana alam gempa bumi sebesar 7,4 magnitudo tsunami dengan tinggi sekitar 1,5 meter melanda Palu dan Donggala. Berdasarkan data BNPB per tanggal 5 Oktober pukul 16.30 WIB, jumlah korban akibat bencana alam di Sulawesi Tengah yang telah berhasil didata mencapai 1.571 orang.(wn)