JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo memperluas jaringan 4G Plus ke Sumatera Utara (Sumut).
Ekspansi jaringan 4G Plus secara overlay di luar Pulau Jawa awal tahun 2018 yang dimulai dari Provinsi Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan.
Jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo di wilayah Sumatera Utara meliputi 586 spot 4G Plus baru dan akan terus berkembang pada fase II dengan menambah 244 spot 4G Plus baru yang selesai pada bulan Februari 2019.
Perluasan jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo hingga saat ini tersebar di 250 kecamatan dan 29 kabupaten yang terdiri dari sites untuk jaringan 4G Plus baru dan sites untuk jaringan 3G yang dimodernisasi menjadi jaringan 4G Plus. Selain itu, secara nasional, jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo telah hadir di lebih dari 280 kota/kabupaten.
“Perluasan dan penambahan jaringan di luar Pulau Jawa merupakan komitmen Indosat Ooredoo untuk menyatukan Indonesia menjadi bangsa digital. Di tahun 2018 ini kami telah memenuhi komitmen melakukan perluasan jaringan 4G Plus di Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan hari ini di Sumatera Utara. Pengembangan jaringan 4G Plus di BTS yang ada saat ini di seluruh Indonesia akan terus berlanjut dan selesai di Februari tahun 2019,” kata Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Haroon S. Hameed, kemarin.
Dengan peningkatan dan ekspansi jaringan 4G Plus ini, pelanggan dapat menikmati internetan lebih seru, mulai dari streaming video, download/upload semakin cepat, bermain game online, YouTube tanpa buffering, Instagram tanpa putus, hingga mengakses aplikasi dan konten favorit mereka secara instan.
Analis dari Miraeasset Giovanni Dustin dalam kajiannya pada 10 Desember 2018 mengatakan strategi transformasi anak usaha Ooredoo itu terlihat cukup menjanjikan, terutama rencana alokasi belanja modal US$2 miliar untuk tiga tahun ke depan mulai 2019.
Namun, Indosat diperkirakan akan memiliki kinerja keuangan yang berat karena yield layanan data belum optimal dan beban bunga tinggi untuk pendanaan belanja modal.
Diperkirakan Indosat pada tahun depan akan melepas aset menaranya sekitar 2.500 site atau senilai Rp3,5 - Rp4 triliun guna menutup belanja modal, selain menerbitkan obligasi.
Indosat diperkirakan pada tahun ini hanya memiliki pendapatan Rp22,9 triliun dengan kerugian Rp1,9 triliun.
Indosat mengalami kerugian sebesar Rp 1,25 triliun selama periode Januari-September 2018. Kerugian Indosat hingga kuartal III didorong oleh turunnya pendapatan, yakni dari Rp 22,565 triliun di 2017 menjadi Rp 16,76 triliun di 2018.(tp)