JAKARTA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus memantau kondisi jaringannya pasca terjadinya tsunami dan gelombang tinggi di kawasan Anyer, Provinsi Banten dan Kalianda Lampung, pada Sabtu malam (22/12).
“Layanan Smartfren tetap berfungsi secara baik dan optimal pasca bencana di Banten," tegas Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys dalam keterangan, kemarin.
Namun, guna tetap memberikan jaminan pelayanan, Smartfren tetap melakukan pemantauan secara 24 jam penuh di area tersebut. "Kami juga turut bela sungkawa atas musibah yang terjadi pungkasnya.
Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami. BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Erupsi gunung api itu diduga menyebabkan guguran material yang jatuh ke lautan dan akhirnya mengakibatkan gelombang tinggi. Menurut BMKG, gelombang yang menerjang bisa jadi lebih tinggi dari yang terdata sebab ada beberapa wilayah di sekitar Selat Sunda yang punya morfologi teluk seperti di Palu.(wn)