CIMAHI (IndoTelko) – Berada di wilayah Jawa Barat, cimahi tergolong memiliki wilayah yang sangat kecil jika dibandingkan kota-kota lainnya.
Kecilnya wilayah Cimahi menjadi nilai plus tersendiri bagi kota ini dalam hal kemudahan penataan termasuk teknologi informasi. Setidaknya mengatur wilayah yang kecil, akan lebih mudah dan cepat dilakukan dibanding mesti melakukan hal yang sama terhadap wilayah yang lebih luas.
Inilah yang mulai dibenahi dan dilakukan oleh Cimahi. Dua kali pimpinan kota ini terjerat hukum lantaran terbukti korupsi, tak membuat kota ini menghentikan denyut nadinya. Justru saat ini Cimahi mencoba menata dan mempercantik diri dengan digitalisasi.
Ajakan Pemkot Cimahi terkait ajakan gerakan sadar wisata Cimahi. "Masyarakat harus sadar kalau wisata itu bisa menghasilkan. Orang datang mesti dilayani dengan baik, kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iwan Darmawan beberapa waktu lalu. Menurutnya kemasan wisata harus bagus dengan langkah 3 C, Culture value, economic, dan communication.
Pemkot Cimahi mengingatkan era digital saat ini yang sayang untuk dilewatkan. Era digital harus dimanfaatkan dengan baik dalam upaya meningkatkan potensi wisata. Ditegaskan Pemkot Cimahi, Kota Cimahi jangan menyerah dalam pengelolaan potensi wisata.
Ajakan Pemkot kepada setiap kelurahan di Cimahi untuk mampu menjual dirinya sendiri dengan kekhasan lokal patut diapresiasi dan didukung. "Setiap kelurahan memiliki kekhasan tersendiri,” jelas Iwan. Sebut saja kelurahan Cipageran punya tempat pembuatan gamelan Bah Omo bisa menjadi promosi budaya. Selain itu ada Kampung Adat Cireundeu. Semua destinasi tersebut bisa di viralkan.
Bicara digitalisasi dan viral memviralkan, tentu sangat terkait akses telekomunikasi khususnya koneksi internet/akses data. Tantangan bagi operator seluler sebagai penyedia jalur tersebut. Dan kelima operator yang ada Indosat, Smartfren, Telkomsel, Tri, dan XL jaringan 4G nya sudah menyelimuti Kota yang dikenal juga dengan kota militer lantaran banyak sekali pusat-pusat pendidikan militer dan sejenisnya di kota ini.
Dukungan operator
Keberadaan jaringan 4G dari operator seluler tidak sekedar ada, namun mesti nge joss dan bisa diandalkan. Rencana Cimahi untuk go digital perlu mendapat dukungan penuh dari penyedia layanan.
Tim IndoTelko berkesempatan mengintip dan menguji jaringan telekomunikasi di kota ini. Termasuk kecepatan akses datanya. Ada tiga titik yang jadi target kami. Pemkot Cimahi, Alun-alun, dan Stasiun. Ketiga titik strategis ini kami anggap representatif mewakili kota Cimahi yang notabene jadi titik-titik keramaian dan penting.
Berada di Jalan Raden Demang Hardjakusumah, kawasan Kantor Walikota Cimahi ini sekaligus menjadi pusat pemerintahan. Semua dinas pemkot ada di sini. Pun akses telekomunikasi kami pastikan baik. Sinyal 4G sempurna ditebar oleh kelima operator. Kondisi ini kami peroleh pada Selasa, 19 Maret 2019 pukul 09.00 Wib.
Dari hasil pengukuran jaringan, kecepatan download kelimanya di atas 5 Mbps dengan kekuatan uploadnya juga rata-rata di atas 10 Mbps. Telkomsel unjuk kekuatan di kawasan ini dengan kecepatan download mencapai angka tertinggi 53,3 Mbps. Pun uploadnya ada di angka 38,2 Mbps.
E-Lib Kota Cimahi
Gayung pun bersambut menjawab ketersediaan jaringan kuat dari lima operator ini. Akhir tahun lalu, Pemkot Cimahi melalui Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) meluncurkan aplikasi perpustakaan Kota Cimahi digital bernama E-Lib Kota Cimahi. Aplikasi tersebut dapat dipakai untuk meminjam koleksi buku digital. Tepatnya sebagai perpustakaan digitalnya masyarakat Cimahi.
Adanya aplikasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat Cimahi khususnya berkontribusi dalam menumbuhkembangkan budaya literasi kaum milenial Kota Cimahi. Masyarakat bisa mengunduh secara gratis melalui Playstore maupun Appstore.
Masyarakat yang sudah mengunduh aplikasi tersebut bisa langsung melakukan registrasi ke perpustakaan daerah Kota Cimahi untuk mendapatkan username dan password.
Pada titik uji lainnya yakni alun-alun Kota Cimahi, juga mendapatkan kondisi sinyal yang sama, 4G berindikator full bar. Pengujian dilakukan pada pukul 09.32 Wib. Kelimanya kami simpulkan mampu memberikan kekuatan unduh terbaiknya. Meski satu operator yakni Tri hanya mencapai angka unduh maksimal sebesar 1,87 Mbps. Sementara 4 operator lainnya menghasilkan kekuatan uji untuk upload sebagai berikut :Indosat 6,18 Mbps, Smartfren 5,03 Mbps, Telkomsel 36,1 Mbps, dan XL di angka 12,9 Mbps.
Berpindah ke titik uji berikutnya, Stasiun Kereta Api. Posisi stasiun ini berada di Jalan Stasiun berada di Daerah Operasi II Bandung. Di stasiun ini pengujian kami lakukan pada pukul 10.00 Wib.
Semua operator mampu menebar sinyal 4G nya yang komplet. Namun sayangnya kekuatan akses datanya tidak sebaik di kawasan Pemkot. Bahkan ada dua operator yang kecepatan unduhnya di bawah angka 5 Mbps. Indosat dan Tri.
Indosat mendapatkan kecepatan unduhnya di angka maksimal 3,15 Mbps, Tri 1,58 Mbps, Smartfren 6,12 Mbps, Telkomsel 17,6 Mbps, dan XL 32,7 Mbps.
Dari tiga titik uji yang menjadi ajang pembuktian dukungan 5 operator terhadap digitalisasi kota Cimahi, kami menarik kesimpulan bahwa lima operator turut mendukung rencana pemkot Cimahi untuk go digital, namun sepertinya kekuatan dan kualitas mesti ditingkatkan, termasuk coverage area hingga pelosok pinggiran Cimah. (sg)