JAKARTA (IndoTelko) - Lembaga riset Opensignal mengungkapkan layanan mobile broadband di luar Pulau Jawa lebih berkualitas ketimbang di Jawa dalam periode 1 Januari hingga 1 April 2019.
Analis OpenSignal Kevin Fitchard mengaku meneliti 44 kota terbesar di Indonesia, dimana pulau Jawa yang merupakan pusat politik, populasi, dan ekonomi Indonesia masih tampak tertinggal dalam hal kecepatan broadband selulernya.
"Faktanya, kecepatan unduhan dan unggahan tertinggi berada di pelosok-pelosok Indonesia, di kota-kota yang Anda tidak mengira akan menemukan jaringan seluler paling maju," katanya dalam keterangan kemarin.
Dalam riset OpenSignal, dari sisi kecepatan unduhan (Download), Kota Sorong di Papua Barat, Kota Gorontalo di Sulawesi, dan Ambon di Kepulauan Maluku, ketiganya secara statistik masuk dalam kelompok metrik ini dengan kecepatan unduhan keseluruhan rata-rata di atas 11 Mbps.
Sementara di sisi kecepatan upload (unggahan), Pekanbaru di Sumatra berada di posisi puncak dengan kecepatan rata-rata 5,9 Mbps.
Sementara perwakilan Pulau Jawa, Kota Malang dan Kota Bandung masing-masing berada di urutan 14 dan 15 dalam peringkat download. Untuk upload, Dalam Yogyakarta berada di posisi 18. Jakarta yang merupakan ibu kota negara dan megapolitan bahkan berada di urutan lebih rendah. Skor Pengalaman kecepatan download untuk Jakarta hanya 7,8 Mbps sekitar 4 Mbps lebih rendah dibandingkan kota-kota di urutan teratas, sementara skor upload hanya 3,5 Mbps selisih lebih dari 2 Mbps dari urutan atas.
Alasan
OpenSignal menduga timpangnya kualitas kecepatan mobile broadband di Jawa dan luar Jawa kemungkinan besar terjadi adalah dinamika terkait persaingan dan permintaan.
"Telkomsel merupakan operator yang dominan di Indonesia, dan jika kita melihat di luar pusat-pusat populasi utama negara ini, dominasi tersebut terus tumbuh. Laporan nasional terbaru kami untuk Indonesia menunjukkan bahwa Telkomsel menyediakan kecepatan broadband seluler tertinggi bagi pengguna Opensignal: skor Pengalaman Kecepatan Unduhannya lebih dari dua kali lipat dari kebanyakan pesaingnya. Di kota-kota seperti Sorong, kami melihat sebagian besar pengguna mengakses jaringan Telkomsel, oleh sebab itu, mayoritas pelanggan seluler menggunakan koneksi broadband seluler yang lebih cepat," ulasnya.
Ditambahkannya, permintaan juga memegang peran penting dalam kecepatan pengalaman pelanggan sehari-hari. Makin banyak pengguna yang terhubung ke suatu jaringan, maka kapasitasnya akan tersebar dan bisa menyebabkan penurunan kecepatan rata-rata. Meskipun operator cenderung memusatkan peningkatan jaringan dan kapasitas mereka di kota-kota besar, namun sering kali peningkatan tersebut tidak mampu mengimbangi permintaan data seluler dari penduduk kota yang padat dan menyukai teknologi.(ak)