TAREMPA (IndoTelko) - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus melakukan ekspansi ke pulau terluar sebagai bentuk dukungan dalam pemanfaatan komunikasi demi kelancaran serta keefektifan komunikasi antar aparatur negara.
Kali ini operator yang identik dengan warna merah itu hadir di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Kami berharap, kehadiran koneksi internet Smartfren 4G LTE di Anambas dapat membantu keefektifan komunikasi antar para pemangku kepentingan di Anambas, mulai dari pemerintah kabupaten kepulauan Anambas, mulai dari sektor pertahanan keamanan, transportasi, perekonomian, sosial, dan budaya. Dengan demikian masyarakat kepulauan Anambas dapat merasakan manfaat yang positif dari kehadiran kami disini.” ujar Deputy CEO Mobility Smartfren Sukatja Purwokardjono dalam keterangan kemarin.
Bupati Kabupaten Anambas, Abdul Haris. memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran jaringan dan konektivitas Smartfren di wilayahnya. Dengan hadirnya jaringan 4G LTE Smartfren, maka komunikasi diharapkan semakin lancar, dan dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi para pelaku industri pariwisata.
“Hadirnya Smartfren sangat kami apresiasi, karena kami melihat salah satu faktor penting dalam mendukung kemajuan Anambas khususnya di sektor pariwisata adalah kelancaran komunikasi. Misalnya dengan hadirnya internet yang cepat, para pelaku industri pariwisata dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk yang mereka jual secara lebih masif,” katanya.
Mulai Februari 2019, 4 pemancar sinyal (Base Transceiver Station) Smartfren sudah beroperasi di wilayah Anambas dan mengcover hingga 80% populasi masyarakat di Tarempa, Kabupaten Anambas.
Hadirnya layanan ini menjadikan masyarakat Tarempa dapat merasakan kenyamanan dalam melakukan streaming video dan musik, bersosial media, hingga browsing melalui jaringan Smartfren 4G LTE.
Sebelumnya, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menjanjikan akan meningkatkan jangkauan jaringannya. Saat ini, jangkauan jaringan 4G dari emiten tersebut menyentuh sekitar 70% hingga 80% dari total populasi.
Saat ini dari 5.000 BTS yang dibangun sebagian besar untuk memperkuat wilayah existing. Sedangkan sebagian kecil menyasar kota-kota kecil yang potensial.
Manajemen mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 200 juta. Hingga bulan Mei tahun ini, lebih dari setengah dari jumlah tersebut sudah terserap. Untuk pembangunan jaringannya kami memilih dua vendor utama yaitu ZTE dan Nokia. Total Investasi itu US$ 200 juta yang fundingnya dapat dari perbankan dan kas internal.
Saat ini jangkauan di Pulau Jawa sudah merata, sedangkan di Sumatera, Kalimantan, Bali dan NTB terus di kembangkan. Sedangkan di timur, manajemen terus memperluas wilayah di sekitar Sulawesi Selatan dan terus akan membuka lebih ke timur dengan adanya Palapa Ring Timur.
Direktur Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengungkapkan manajemen menargetkan sampai akhir tahun nanti bisa memiliki 30 juta pelanggan.
"Sampai sekarang ini kami hampir 17 juta pelanggan jadi setengah tahun lagi tinggal kerja lebih keras. Di kuartal I saja kami sudah tumbuh 3 juta pelanggan, kalau dibandingkan dengan operator yang ada stagnasi bahkan penurunan," katanya.(ad)