JAKARTA (IndoTelko) - OpenSignal baru saja mengeluarkan laporannya terkait kondisi layanan mobile broadband di Indonesia untuk periode Februari-Mei 2019.
Dalam laporan yang dikeluarkan 1 Juli 2019 itu, OpenSignal melibatkan 3.317.539 perangkat yang ada di Indonesia. Ada empat performa yang dihitung OpenSignal yakni ketersediaan 4G, layanan video, kecepatan pengunduhan, kecepatan pengunggahan, dan latency.
Hasilnya, Telkomsel mempertahankan dominasinya dengan memenangkan empat dari lima metrik di 16 kota terbesar di Indonesia.
Dominasi Telkomsel di 4G dibayangi Smartfren yang unggul dalam ketersediaan layanan 4G. Tak hanya itu, untuk daerah seperti Jakarta, Smartfren malah unggul soal ketersediaan 4G.
Operator lainnya seperti Tri Indosat, dan XL, tidak mampu mengimbangi kualitas dari Telkomsel dan Smartfren.
Telkomsel memiliki kecepatan Pengunduhan dengan skor rata-rata 2,4 Mbps dan Pengunggahan dengan skor 3,7 Mbps.
Soal layanan video, Telkomsel mencatatkan skor 54,3 poin dan mendapatkan peringkat Cukup (40-55 poin dari 100), yang berarti streaming terhenti dan tersendat umum terjadi pada berbagai tingkatan dan koneksi sering bermasalah ketika berhubungan dengan format resolusi tinggi.
Sementara XL dan Tri juga mendapatkan peringkat Pengalaman Video Cukup, Smartfren dan Indosat menerima peringkat terendah Buruk (0-40).
OpenSignal juga mencatat latency terendah di jaringan Telkomsel, dengan waktu respons rata-rata 52,1 milidetik.
Menurut pengukuran lembaga ini, operator lainnya mencatatkan skor waktu ping minimal 10md lebih lambat. Telkomsel menang telak dalam kategori ini di semua kota dengan satu-satunya pengecualian di Bandar Lampung, Telkomsel harus berbagi kemenangan dengan Tri.
Dalam laporan ini terlihat kelima operator di Indonesia telah melampaui tonggak jangkauan 80% untuk 4G, Meskipun semua operator di Indonesia telah melampaui tonggak ketersediaan 80%, pertumbuhan Ketersediaan 4G mereka tampak mulai melambat. Ini merupakan pertanda bahwa jaringan 4G Indonesia telah mencapai kematangan.(id)