Lembaga riset Gartner Inc mengungkapkan jumlah handset 3G di Indonesia mencapai 18% dari 214 juta unit total telepon seluler yang beredar.
Pada 2012 komposisi handset 3G terhadap total pengguna handset di Indonesia sebesar 23%. Jumlah handset 3G akan terus meningkat dengan persentase 36% di 2014, atau sekitar 82,8 juta unit dari total handset yang meningkat menjadi 230 juta unit.
Data lain dipaparkan Wireless Intelligence yang menyebutkan penetrasi handset 3G di Indonesia mencapai 23% dari total 230 juta pengguna mobile. Sedangkan dari sisi trafik, diperkirakan per tahun mencapai 11 petabytes per operator.
Survei yang dilakukan Qualcomm dengan TIME Mobility Poll menunjukkan konsumen Indonesia telah memahami manfaat mobile broadband 3G bagi kehidupan baik untuk keperluan pekerjaan ataupun hiburan.
Hasil survei kepada 5.000 responden di 8 negara yakni Indonesia, Amerika Serikat, Brazil, China India, Korea, Afrika Selatan dan Inggris memperlihatkan 63% masyarakat Indonesia yakin bahwa teknologi mobile nirkabel telah meningkatkan kehidupan mereka secara umum.
Sekitar 93% responden Indonesia meyakini Indonesia sebagai tempat efektif untuk kegiatan bisnis berbasis mobile broadband. Sementara 9 dari 10 responden Indonesia mengatakan bahwa teknologi mobile broadband berperan penting untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Lantas bagaimana langkah produsen chipset mengantisipasi fenomena ini di Indonesia?
Berikut kutipan wawancara dengan Presiden Qualcomm Incorporated untuk wilayah Asia Tenggara dan Pasifik John Stefanac usai meluncurkan komunitas 3G Banget belum lama ini tentang teknologi andalan untuk mobile broadband ini:
Apa pandangan Anda tentang 3G di Indonesia?
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan penetrasi 3G yang masih rendah dibanding negara Asia Tenggara lain. Indonesia, Vietnam, dan Philipina merupakan beberapa emerging market yang berpotensi akan bertumbuh layanan 3G. Sedangkan, Singapura masih menjadi negara pertama sebagai kontributor terbesar untuk layanan 3G di Asia Tenggara.
Karena itu perlu ada komunitas 3G Banget?
3G Banget dibangun untuk memperkuat ekosistem bisnis teknologi ini di Indonesia. Penguatan ekosistem merupakan strategi utama untuk mendorong pertumbuhan bisnis dari teknologi ini di Indonesia. Komunitas dengan wadah social media, menjadi wadah terbaik untuk meningkatkan awareness tentang 3G di Indonesia.
Strategi lainnya untuk pengembangan 3G?
Kami terus berdialog dengan pemerintah dan pelaku industri.Pemerintah dan industri harus bekerja sama menciptakan landasan ekspansi layanan nirkabel jangka panjang. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pengaplikasian teknologi jaringan mobile broadband. Langkah selanjutnya adalah memastikan jaringan tersebut mampu mendukung arus data yang besar.
Agar jaringan 3G dapat menampung arus data besar, operator harus terus mencari solusi jaringan yang akan mendorong peningkatan kualitas pelayanan. Di sisi lain, pemerintah dan industri harus berkolaborasi dalam alokasi spektrum untuk menyediakan layanan yang optimal kepada pengguna 3G mobile di Indonesia.
Bagaimana Anda melihat pasar ponsel di Indonesia?
Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia lumayan besar, sebab saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami perpindahan teknologi dari 2G ke 3G. Namun, distribusi handset 3G masih belum merata sebab harganya mahal.
Salah satu kendala murahnya harga ponsel 3G di chipset, apa strategi Qualcomm?
Kami akan memperbanyak chipset untuk smartphone murah ke Indonesia. Kami sudah memiliki desain chipset di bawah US$ 100, yakni Snapdragon S4. Hal yang menjadi tantangan dari banyaknya perangkat saat ini adalah membuat konektivitas antar perangkat sehingga membentuk fleksibilitas bagi penggunanya. Kami akan memproduksi chipset yang memungkinkan konektivitas antara smartphone, komputer tablet dan personal komputer.(id)