Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (indotelko) – PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) membidik omzet sebesar Rp 13 triliun pada 2013 atau tumbuh 65% dibandingkan perkiraan yang diraih pada 2012 sebesar Rp 7,9 triliun.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile Indonesia Samuel Kurniawan, mengaku optimistis dengan target yang dicanangkan karena daya beli masyarakat terus meningkat pada tahun depan dan perseroan mulai menjual voucher listrik.
"Buruh saja mengalami kenaikan upah. Kami optimistis konsumsi pulsa per orang akan naik dari Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu di tahun mendatang. Jika konsumsi pulsa meningkat, itu akan positif bagi TiPhone karena backbone pendapatan dari voucher pulsa," ungkapnya di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, jika pertumbuhan omzet bisa dicatat positif, akan berdampak baik juga pada keuntungan dimana bisa mencapai Rp 325 miliar atau tumbuh 62,5% dibandingkan target 2012 sebesar Rp 200 miliar.
Diversifikasi
Sementara itu, Direktur Utama Tiphone Mobile Indonesia, Tan Lie Pin mengungkapkan, perseroan mulai melakukan diversifikasi produk dengan ikut menjual voucer listrik prabayar pada tahun depan.
“Kita harapkan dari produk baru ini memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp 3,1 triliun atau 23,84% dari target omzet tahun 2013,”ungkapnya.
Menurutnya, target yang ditetapkan realistis karena jumlah pelanggan listrik di Indonesia sebanyak 13 juta dengan tagihan senilai Rp 5,2 triliun per bulan. “Ini artinya kami hanya membidik 5% dari pangsa pasar yang ada,” katanya.
Dijelaskannya, pada akhir Januari 2013 perseroan akan mulai memasarkan voucher listrik di Pulau Jawa, dan secara bertahap melebar hingga seluruh Indonesia. Pemasaran akan didukung jaringan reseller TiPhone meliputi 175 ribu dengan 92 service center. Juga didukung 63 cabang dan 146 gerai.
Untuk memperkuat penetrasi pasar, perseroan akan menggandeng perbankan seperti Bank Mandiri, Bank Bukopin, dan BNI sebagai Payment Point Online Bank (PPOB).
Akuisisi
Lebih lanjut Semuel mengungkapkan, aksi korporasi lain yang dipersiapkan perseroan untuk menunjang target omzet tahun depan adalah melanjutkan niat mengakuisisi distributor perangkat dan voucher.
"Kita akan akuisisi satu perusahaan distributor iPhone dan perusahaan distributor voucer yang memasarkan produk Telkomsel. Keduanya akan selesai kuartal I-2013," ungkap Semuel.
Diungkapkannya, pendanaan dari aksi akuisisi berasal dari tiga perbankan nasional senilai Rp 500 miliar. Sedangkan bunga yang didapat diprediksi 10% dengan jangka waktu tiga tahun.
Rencananya, alokasi dari dana pinjaman sebesar 70% untuk akuisisi perusahaan voucer dan 30% menjadi jatah pengambilalihan distributor voucer.
Kabar beredar menyatakan perusahaan voucher yang tengah diincar TiPhone adalah Simpatindo milik pengusaha Sari Putra Joseph. Sebenarnya, aksi akuisisi ini bisa selesai pada tahun ini jika saja Telkomsel tak diputus pailit pada pertengahan September lalu.
Sedangkan untuk distributor produk Apple yang diincar, diperkirakan bisa berkontribusi ke pendapatan TiPhone pada tahun depan sekitar Rp 1,4 triliun. Kalkulasi itu datang dari perkiraan ada sekitar 500 ribu iPhone dijual pada tahun depan.
Marjin kotor diperkirakan 5% dari pendapatan, sedangkan kebutuhan belanja modal mencapai 1% dari total pendapatan. Sementara itu, modal kerja untuk perusahaan ini dianggarkan Rp 150 miliar.
Secara terpisah, Analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, walaupun TiPhone telah mengeluarkan proyeksi kinerja 2013, tidak akan mampu mengangkat nilai saham dengan kode TELE itu hingga akhir 2012.
"Setelah menguat sampai dengan 30% pada 410 ke level 530 dari 10 Desember ke 18 Desember saham TiPhone akan menurun karena Overbought," katanya.(id)