telkomsel halo

Telkom Grup Topang Pendapatan Tower Bersama

16:28:38 | 22 Feb 2013
Telkom Grup Topang Pendapatan Tower Bersama
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) selama 2012 mencatat kinerja yang fenomenal.

Perusahaan penyedia menara ini mencatat pendapatan selama 2012 sebesar Rp 1,72 triliun atau naik 77% dibanding periode  2011 sebesar Rp 970,03 miliar.

Kenaikan pendapatan dikontribusi dari penambahan 6.706 penyewaan, sehingga total jumlah penyewaan selama 2012 menjadi 12.324 penyewaan.

Dampak melesatnya pendapatan emiten dengan kode TBIG ini berhasil  membukukan keuntungan sebesar Rp 841,93 miliar selama 2012 atau naik 77,2%  dibandingkan 2011 sebesar Rp 474,35 miliar.

Alhasil, laba sebelum biaya bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (EBITDA) dari Tower Bersama naik sebesar 83% menjadi Rp 1,39 triliun pada 2012 dibandingkan 2011.  

Bila hasil EBITDA kuartal IV perseroan disetahunkan, maka rasio utang terhadap EBITDA sebesar 3,85 kali.
Telkom Grup
Penopang utama pendapatan dari Tower Bersama masih Telkom Grup (Telkomsel dan Telkom). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berkontribusi hampir 40,75% bagi total omzet Tower Bersama.

Telkomsel memberikan pendapatan  sebesar Rp 358,14 miliar di 2012 atau naik 123,68% dari 2011 sebesar Rp 160,11 miliar. Pendapatan dari Telkomsel berkontribusi 20,88% dari total pendapatan perseroan.

Telkom dengan Flexi menyumbang 19,95% sebesar Rp 342.236 miliar. Penyewaan dari Flexi ini terus menurun kontribusinya sejak 2010. Pada 2010, penyewaan dari Flexi menyumbang hingga 38,9% bagi total omzet dengan Rp 261.329 miliar, dan 2011 sebesar 33,29% dengan Rp 322.891 miliar.

Sedangkan pendapatan penyewaan menara terkecil berasal dari PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sebesar Rp 83,32 miliar di 2012 atau turun 4,48% dari Rp 84,53 miliar di 2011.

Sementara Indosat menjadi penyewa dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi, naik 976,65% menjadi Rp 289,51 miliar di 2012 atau dari Rp 26,89 miliar di 2011. Naiknya kontribusi Indosat hal yang wajar karena pada awal 2012, Tower Bersama mengakuisisi sekitar 2.500 menara milik anak usaha Qatar Telecom itu.

Chief Executive Officer (CEO) Tower Bersama Hardi Wijaya Liong mengungkapkan,  penambahan penyewaan menara terbagi rata antara pertumbuhan organik dan akusisi menara  Indosat. Total perseroan memiliki 8.439 site telekomunikasi, atau naik 73% dari 2011.

Dari 8.439 site telekomunikasi yang dimiliki perseroan, sebanyak 7.055 site merupakan menara telekomunikasi, 1.040 merupakan shelter only dan 344 merupakan distributed antenna system (DAS).

Dari 7.055 menara telekomunikasi yang dimiliki perseroan, jumlah penyewaan tercatat  sebesar 12.324 penyewaan. Artinya, rasio kolokasi perseroan menjadi 1,75 kali di 2012, lebih tinggi dibandingkan rasio kolokasi 2011 sebesar 1,63 kali.

"Pada tahun ini, kami akan fokus pada penyelesaian order pembangunan build-to-suit menara dan kolokasi dari operator telekomunikasi secara tepat waktu," katanya.

Diungkapkannya, salah satu cara untuk pendanaan ekspansi adalah dengan melakukan pinjaman.

"Dalam program pembiayaan kami, rasio utang terhadap EBITDA maksimal 4,5 kali. Dengan demikian perseroan masih memiliki ruang untuk menambah utang untuk pembiayaan tahun ini," katanya.(id)   

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories