JAKARTA (IndoTelko) – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memperkirakan omzet yang diraih pada kuartal ketiga 2013 bisa mencapai Rp 1,54 triliun atau tumbuh 40% dibandingkan periode sama 2012.
“Kalau pelanggan tumbuhnya 30%-40%, kita prediksi pendapatan tumbuhnya akan linear,” ungkap Deputy Chief Executive Officer Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim dalam pesan singkatnya, Jumat, (18/10).
Pada kuartal ketiga 2012 pendapatan usaha Smartfren sekitar Rp 1,1 triliun. Jika diprediksi pertumbuhan pendapatan sekitar 40%, maka nominalnya sebesar Rp 1,54 triliun.
Sayangnya, walau pendapatan mengalami pertumbuhan, Djoko memprediksi perseroan belum keluar dari kerugian pada tahun ini. “Kalau soal bottom line positif masih berat,” ungkapnya.
Pada kuartal ketiga 2012, Smartfren mengalami kerugian tahun berjalan senilai Rp 1,01 triliun. Sebelumnya Smartfren membidik laba sebelum biaya bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (EBITDA) akan positif pada kuartal III-2013.
Hingga kuartal kedua 2013 Smartfren mencatat pendapatan usaha Rp 1,13 triliun dengan rugi bersih Rp 830,8 miliar.
Djoko mengungkapkan, penopang pendapatan dari Smartfren sejak tahun lalu masih dari layanan data. “Kita dapat pelanggan data itu dari layanan bundling. Sebanyak 60 persen pelanggan baru diakuisisi dari bundling,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan semakin banyak program bundling handset tahun ini, trafik layanan data meningkat dua kali lipat. Sementara secara volume, jumlah bundling handset naik hingga 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Saat ini Smartfren didukung sekitar 5 ribu BTS untuk layanan data dan ditargetkan menjadi 6 ribu unit di akhir tahun.
Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan total pelanggannya lebih dari 13 juta pengguna dimana 6,5 juta diantaranya pelanggan data.Perseroan menyiapkan belanja modal untuk operasional tahun ini sekitar US$ 150 juta.(ak)